• This is default featured slide 1 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by NewBloggerThemes.com.

  • This is default featured slide 2 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by NewBloggerThemes.com.

  • This is default featured slide 3 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by NewBloggerThemes.com.

  • This is default featured slide 4 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by NewBloggerThemes.com.

  • This is default featured slide 5 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by NewBloggerThemes.com.

Murid Laksana Emas Permata, Guru Cukup Laksana Timbangan Belaka.

 MEMBELI KERINGAT GURU 

Dalam sebuah diskusi, seorang murid bertanya kepada gurunya, 

Murid : "Jika memang benar para guru adalah orang-orang yang pintar, mengapa bukan para guru yang menjadi pemimpin dunia, pengusaha sukses, dan orang-orang kaya raya itu? 


Gurunya tersenyum, tanpa mengeluarkan sepatah kata pun, ia masuk ke ruangan nya, dan keluar kembali dengan membawa sebuah timbangan. 


Ia meletakkan timbangan tersebut diatas meja, dan  berkata : " Anakku, ini adalah sebuah timbangan, yang biasa digunakan untuk mengukur berat emas dengan kapasitas hingga 5000 gram". 


"Berapa harga emas seberat itu? " 


Murid mengernyitkan keningnya, menghitung dengan kalkulator dan kemudian ia mejawab, 


"Jika harga satu gram emas adalah 800 ribu rupiah, maka 5000 gram akan setara dengan 4 milyard rupiah," 


Guru : "Baik lah anakku, sekarang coba bayangkan seandainya ada seseorang yang datang kepadamu membawa timbangan ini dan ingin menjualnya seharga emas 5000 gram, adakah yang bersedia membelinya?" 


Murid berkata : "Timbangan emas tidak lebih berharga dari emasnya, saya bisa mendapatkan timbangan tersebut dengan harga dibawah dua juta rupiah, mengapa harus membayar sampai 4 milyar?" 


Guru menjawab : *"Nah, anakku, kini kau sudah mendapatkan pelajaran, bahwa kalian para murid, adalah seperti emas, dan kami adalah timbangan akan bobot prestasimu, kalianlah yang seharusnya menjadi perhiasan dunia ini, dan biarkan kami tetap menjadi timbangan yang akurat dan presisi untuk mengukur kadar kemajuanmu. "* 


Guru berkata lagi, "Satu lagi pertanyaanku. Jika ada seseorang datang kepadamu membawa sebongkah berlian ditangan kanannya dan seember keringat di tangan kirinya, kemudian ia berkata : *"Ditangan kiriku ada keringat yang telah aku keluarkan untuk menemukan sebongkah berlian yang ada ditangan kananku ini, tanpa keringat ini tidak akan ada berlian, maka belilah keringat ini dengan harga yang sama dengan harga berlian"* 


"Apakah ada yang mau membeli keringatnya? " 


"Tentu tidak." Ujar guru lagi. 


"Orang hanya akan membeli berliannya dan mengabaikan keringatnya. Biarlah kami, para guru, menjadi keringat itu, dan kalianlah yang menjadi berliannya." 


Sang murid menangis, ia memeluk gurunya dan berkata : "Wahai guru, betapa mulia hati kalian, dan betapa ikhlasnya kalian, terima kasih guru. Kami tidak akan bisa melupakan kalian, karena dalam setiap kemajuan kami, setiap kilau berlian kami, ada tetes keringatmu..." 


Guru berkata : "Biarlah keringat itu menguap, mengangkasa menuju alam hakiki disisi ilahi rabbi, karena hakikat akhirat lebih mulia dari segala pernak-pernik di dunia ini." 


Untuk semua guruku, termasuk guru ngajiku. Terima kasih atas segenap perjuanganmu yang telah mendidikku. Barakallahu....





Share:

Empat Kiat Membangun Rumah Tangga Bahagia Menurut Nabi SAW

https://youtu.be/-3-zi_7IkMk 

Empat Kiat Membangun Rumah Tangga Bahagia Menurut Nabi SAW 




Rumah tangga bahagia adalah dambaan setiap keluarga. Namun, tidak semua pasangan (keluarga) bisa mencapainya. Maka, diperlukan pondasi yang kuat untuk membangun biduk rumah tangga bahagia. 

Ada Empat kiat untuk membentuk keluarga bahagia menurut Rasul SAW, Seperti Hadist nabi yang diriwayatkan oleh Sahabat Ad Dailimi.

 أَرْبَعٌ مِنْ سَعَادَةِ اْلمَرْءِ أَنْ تَكُوْنَ زَوْجَتُهُ صَالِحَةً وَأَوْلاَدُهُ أَبْرَارًا وَخُلَطَائُهُ صًالِحِيْنَ وَأَنْ يَكُوْنَ رِزْقُهُ فِى بَلَدِهِ

Yang Pertama, Istri/Suami yang Baik atau shaleh shalehah. Dalam memilih calon suami/istri jangan hanya dilihat dari ketampanan dan kecantikannya semata. Karena ketampanan dan kecantikan tidak dapat menjamin kebahagiaan rumah tangga. Tetapi pilihlah pasangan yang taat beragama. Insyaallah, kebahagiaan akan kita dapatkan.

Kriteria Suami yang baik adalah Yang Mampu bertanggung jawab atas Perintah Allah SWT serta Mampu Menjalankn Amanah yang dititipkan kepadanya Berupa Anak isteri untuk Diberi Nafkah.

Kriteria wanita shalehah menurut agama, adalah wanita yang taat kepada suami. Mampu menjaga harta dan kehormatannya ketika ditinggalkan suaminya. Bahkan, Rasulullah saw meletakkan ciri wanita yang taat, sebagai kriteria utama. Wanita adalah tiang negara. Bila wanitanya baik, maka baik pula negaranya. Begitu juga sebaliknya seorang ibu yang baik, lebih utama dibandingkan 100 kepala sekolah yang baik.

https://youtu.be/NfbkP05uq44

https://youtu.be/sc7dsIXmMTI

https://youtu.be/kgmO7pCbxc4

Yang kedua, adalah pasangan yang memiliki anak shaleh. Dalam membentuk anak shaleh, saat ini bukan perkara mudah. Membutuhkan energi, pikiran, usaha, dan biaya maupun doa yang cukup dari orang tua. Karena saat ini, lingkungan sekitar anak telah dicemari oleh polusi teknologi dan arus globalisasi yang menggerus nilai-nilai agama, moral dan kearifan sosial.

Anak harus diberi bekal agama yang kuat, untuk menangkal pengaruh buruk tersebut. Satu-satunya alat penangkal yang paling kuat hanyalah agama. Untuk itu, tanamkan nilai – nilai agama sejak kecil. Sehingga kelak anak akan tumbuh dengan sehat.

Ketiga adalah, diperlukan teman dan lingkungan yang alim. Karena pengaruh lingkungan, sangat besar dan dominan dalam menciptakan kebahagiaan rumah tangga. Bila kita tidak jeli memilih lingkungan atau teman, maka kita akan mudah terpengaruh dengan gaya hidup yang materialistis dan hedonisme.

Masyarakat seringkali salah menilai orang, karena hanya dinilai dari harta dan jabatannya yang tinggi. Sementara mereka yang alim, tetapi tidak memiliki kelebihan harta cenderung diabaikan. Sesungguhnya Allah swt melihat hati dan amal kita.

Yang Ke Empat, adalah memiliki pekerjaan yang baik, Seorang suami, harus memiliki pekerjaan (penghasilan) yang baik. ”Tapi upayakan untuk bekerja tidak jauh dari tempat tinggal. 

Demikian Empat kiat Dalam Meraih Rumah tangga yang Bahagia. Semoga Keluarga kita Dijadikan Allah Menjadi keluarga yang Sakinah Mawaddah Warohmah Dan Barokah. Amiin 


https://youtu.be/-3-zi_7IkMk

https://youtu.be/AHLiXCaa0LY


Share:


 https://youtu.be/N-Rw2ldo_xs

Share:

Total Tayangan Halaman

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Cari Blog Ini

Wikipedia

Hasil penelusuran

Teks

Afdolul ilmi ilmul hal

Translate indonesis

Mengenai Saya

Foto saya
Farichin Hanya seorang Abdi di Al Mubarok Hidayatul mubtadiin siandong

Perilaku Pengamal Syari'at, Tharikat, Hakikat dan Makrifat

Perilaku Pengamal Syari'at, Tharikat, Hakikat dan Makrifat Perilaku seseorang yang berada pada tingkatan syariat, thariqat, hakikat, dan...

Pengikut

Label

Recent Posts

Unordered List

  • Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit.
  • Aliquam tincidunt mauris eu risus.
  • Vestibulum auctor dapibus neque.

Pages

Theme Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.