Perilaku Pengamal Syari'at, Tharikat, Hakikat dan Makrifat
Perilaku seseorang yang berada pada tingkatan syariat, thariqat, hakikat, dan makrifat mencerminkan tahap-tahap dalam perjalanan spiritual seorang Muslim. Berikut adalah penjelasan perilaku masing-masing tingkat:
1. Syariat (Hukum Lahiriah)
Syariat adalah tingkatan pertama dalam Islam yang berkaitan dengan pemahaman dan pengamalan hukum-hukum lahiriah sesuai dengan Al-Qur'an dan Hadis.
- Perilaku Orang Syariat:- Taat menjalankan ibadah wajib seperti shalat, puasa, zakat, dan haji.
- Menjauhi dosa besar dan kecil serta menjalankan perintah agama dengan tekun.
- Menjaga halal dan haram dalam kehidupan sehari-hari.
- Fokus pada aspek ritual dan lahiriah agama, dengan tujuan menjalankan kewajiban sebagai seorang Muslim.
 
Contoh: Seseorang yang selalu shalat lima waktu, berpuasa di bulan Ramadan, dan mengikuti aturan syariat dalam kehidupan seperti dalam muamalah (jual beli), makanan halal, dan adab pergaulan.
2. Thariqat (Jalan Spiritual)
Thariqat adalah tingkatan berikutnya yang mengacu pada perjalanan spiritual menuju Allah dengan bimbingan seorang guru atau mursyid. Di sini, seorang Muslim memperdalam hubungan spiritualnya dengan Allah SWT.
- Perilaku Orang Thariqat:- Mulai membersihkan hati dari sifat-sifat tercela seperti riya, sombong, dengki, dan cinta dunia.
- Meningkatkan ibadah sunnah seperti zikir, tahajud, dan shalat sunnah lainnya.
- Berserah diri kepada Allah melalui latihan rohani (mujahadah) dan introspeksi diri (muhasabah).
- Menjalani hidup dengan lebih sederhana dan fokus pada kedekatan dengan Allah.
 
Contoh: Seseorang yang rajin melakukan zikir setiap hari, bersabar dalam menghadapi ujian, dan memiliki disiplin dalam menahan hawa nafsu.
3. Hakikat (Pemahaman Esensi)
Hakikat adalah tingkatan di mana seorang Muslim memahami dan merasakan esensi ajaran Islam. Pada tahap ini, ibadah bukan hanya ritual, tetapi menjadi hubungan batin yang mendalam dengan Allah.
- Perilaku Orang Hakikat:- Merasakan kehadiran Allah dalam setiap aspek kehidupan (ihsan).
- Tidak terikat dengan dunia dan materi, namun tetap menjalankan tugas sebagai khalifah di bumi.
- Memandang segala sesuatu sebagai manifestasi dari kehendak Allah, sehingga selalu bersikap ridha dan sabar.
- Menjalankan syariat dan thariqat dengan penuh kesadaran dan cinta kepada Allah.
 
Contoh: Ketika seseorang membantu orang lain, ia melakukannya semata-mata untuk Allah, bukan untuk mendapatkan pujian atau balasan. Ia melihat bahwa segala sesuatu terjadi atas kehendak-Nya.
4. Makrifat (Pengenalan Mendalam terhadap Allah)
Makrifat adalah tingkatan tertinggi, di mana seorang hamba mengenal Allah dengan pemahaman yang mendalam dan langsung merasakan keagungan-Nya dalam hati.
- Perilaku Orang Makrifat:- Selalu merasa dekat dengan Allah dalam segala kondisi, baik suka maupun duka.
- Bersikap tawakal sepenuhnya kepada Allah tanpa sedikit pun keraguan.
- Tidak lagi terikat pada pujian atau celaan manusia; hanya Allah yang menjadi tujuan hidup.
- Menghiasi diri dengan akhlak mulia yang menjadi cerminan dari sifat-sifat Allah.
 
Contoh: Seseorang yang tetap bersyukur dalam keadaan sulit atau senang, melihat ujian sebagai bentuk kasih sayang Allah, dan berbuat baik tanpa pamrih.
Hubungan Keempat Tingkatan
- Syariat adalah pondasi; tanpa syariat, tidak mungkin mencapai tingkatan lainnya.
- Thariqat memperhalus hubungan seseorang dengan Allah, membimbingnya lebih dalam menuju spiritualitas.
- Hakikat adalah pemahaman batiniah yang mendalam terhadap ajaran Islam.
- Makrifat adalah puncak pengenalan terhadap Allah, di mana seorang hamba benar-benar memahami keesaan-Nya dan menjalani hidup dalam keharmonisan dengan kehendak-Nya.
Kesimpulan
Perilaku keempat tingkatan ini menggambarkan perjalanan manusia dari pemahaman lahiriah agama menuju penghayatan batiniah dan kedekatan sejati dengan Allah SWT. Setiap tingkatan saling melengkapi, dan tujuan akhirnya adalah mencapai keridhaan Allah serta hidup dalam harmoni spiritual dan sosial.















 
 
 

 
 Postingan
Postingan
 
