4 TINGKATAN ILMU MAKRIFAT
4 TINGKATAN MENUJU MAKRIFAT BILLAH
MANFA`AT SUKA NGOPI
FAIDAH MINUM KOPI MENURUT SYAIKH IHSAN JAMPES DAN ULAMA' ASWAJA.
عليك بأكل البُنِّ فى كلّ ساعة * ففى البنِّ للأكل خمس فوائد نشاط و تهضيم و تخليل بلغَم * تطَيُّب اَنْفاس و عون لقاصد.
"Minumlah kopi setiap waktu, karena ada lima faidah di dalamnya :
1.Membangkitkan semangat.
2.Melancarkan pencernaan. 3.Menghilangkan dahak.
4.Memperbaiki pernafasan.
5.Membantu tujuan".
Kitab:"Irsyadul Ikhwan"(Syeikh Ihsan Jampes Kediri).
Manfaat kopi untuk membuat semangat ibadah dan pekerjaan penting juga menghancurkan makanan agar tidak masuk angin dan menghilangkan dahak yang banyak Qohwah (Kopi).
Minuman Para Sufi Kopi merupakan minuman yang sangat ni'mat disajikan di segala kondisi.
Kopi juga memiliki cita rasa yang khas yang sangat melekat di lidah penikmatnya.
Kopi juga terbukti mengandung unsur kimia yang bisa menolak rasa kantuk dan ini sangat berfaedah sekali bagi orang yang ingin bergadang atau memiliki aktifitas malam hari.
Namun taukah Anda bahwa kopi adalah minuman Para Sufi...???
Dan tahukah Anda bahwa Para Ulama yang berkomentar tentang kopi?
Di antara Ulama' yang berkomentar dalam kajian seperti yang dikutip oleh :
Al Allamah Abdul Qodir Bin Muhammad Al Jaziry Dalam kitabnya :
"Umdatus Shofwah fi Hukmil Qohwah".
Banyak Ulama' yang berfatwa mengenai hukum kebolehan meminum kopi seperti Syeh Zakariya Al anshori, Syeh Abdurrohman Bin Ziyad, Syeh Zarruq Al Maliki Al Maghribi, Syeh Abu Bakr bin Salim Attarimi, dan Syeh Abdulloh Al Haddad.
Nama-nama yang telah disebut di atas merupakan tokoh- tokoh besar Sufi.
Tidak hanya berfatwa bahkan banyak juga Ulama' yang telah mengarang kitab yang isinya membahas khusus mengenai hukum kopi dan faidah Meminum kopi.
Di antaranya Sayyid Al Allamah Abdurrohman bin Muhammad Al Aidrus dalam "Risalah Inusi as-Shofwah bi Anfusi al-Qohwah".
Juga Al Imam Al Faqih Syeh Bamakhromah mengarang syair tentang kopi yang Syairnya di komentari oleh banyak Ulama'.
Lalu dari Indonesia juga ada Al-Allamah Syeh Ikhsan Jampes Kediri dalam kitabnya:
"Irsyadul Ikhwan fi Syurbil Qohwah wa Addukhon".
Juga Syeh abdul Qodir Bin Syekh dalam kitab :
"Shofwatu As Shofwah fi Bayan hukmil Qohwah".
Juga dijelaskan dalam kitab Tarikh Ibnu Toyyib mengenai keutamaan Kopi dan banyak lagi Ulama' yang menjelaskan tentang kopi.
Abah Kyai Jazuli Syafa` Sang Inspirator Yang Visioner
KYAI AMAD JAZULI SYAFA`
SANG INSPIRATOR YANG VISIONER
Di atas tanahmu kini banyak tangan menengadah, berdoa. Memohonkan Ampunan Atas Kekhilafan, Memohonkan Diterima dan dibalasnya Amal Amal Baikmu, Dan ditempatkan ditempat yang mulia bersama dengan kekasih-kekasih Allah disana.
Setelah diberi umur yang cukup panjang, Setelah menghirup udara
selama lebih dari 60 tahun, Setelah berjuang melawan sakit yang diderita,
Akhirnya engkau tinggalkan Dunia ini untuk selamanya.
Engkau sudah banyak berbuat, Kader-kadermu begitu banyak,
Murid-muridmu tersebar dimana-mana, Mereka merasa kehilangan atas kepulanganmu,
tersebab begitu banyak manfaat yang mereka terima darimu. Itu semua amal
jariyah untukmu, sebagai bekal perjalanan panjangmu.
![]() |
| Suasana Prosesi Pemakaman Alm. Kyai Ahmad Jazuli Syafa |
Yang Kita Tahu...
Engkau adalah Bapaknya santri brebes Yang menimba ilmu di pondok Pesantren
Lirboyo kediri. Semua santri merindukan kehadiranmu, mereka Ingin tahu kabar
orang tua dan keluarga yang ada dirumah, dan kabar itu didapatkan dari engkau
yang setiap Kamis legi istiqomah sowan ke Lirboyo untuk mengaji kitab Al-Hikam
kepada masyayikh. Engkaupun Rela merepotkan diri menerima dan membawa
titipan-titpan dari wali santri untuk diberikan kepada anaknya, entah itu
berupa uang, makanan, pakaian dan lain-lain. Perhatianmu kepada para santri
bagaikan orang tua kepada anaknya sendiri, Engkau tak sungkan membimbing dan
memberikan motivasi motivasi kepada mereka agar dalam bertholabul ilmi
menghasilkan apa yang dicita-citakan, agar ketika sudah berada dirumah
benar-benar menjadi santri yang dibanggakan orang tua, masyayikh dan
masyarakat. agar ketika berkiprah di tengah-tengah masyarakat tetap menjadi
santri dengan tidak meninggalkan identitas ke_santriannya.
![]() |
| Almarhum bersama keluarga |
Yang kita Tahu....
Engkau adalah Kyai Yang Alim Yang Bijak, Faqih yang Shufi, pun
Engkau adalah seorang organisatoris ulung. Dengan kelebihan yang engkau miliki
Sehingga Masyarakat dari semua kalangan menerima Dakwahmu. Engkau kerap sekali
menerima curhatan curhatan para santri, walisantri, Alumni, Pengurus organsasi,
Pengelola pendidikan, Pengamal tarekat, pelaku usaha, petani dan lain-lain.
mereka Datang hanya sekedar untuk mencurahkan masalah-masalah yang dihadapi,
kemudian setelah mendapatkan masukan-masukan darimu Merekapun pulang dengan
keadaan hati tercerahkan. Al kisah, disebuah desa ada konflik antara masyarakat
dengan pengamal ajaran yang dianggap “sesat” oleh beberapa pemuka agama. Para
pengamal ajaran yang dianggap “sesat” sowan kepadamu, kemudian Engkau
Memberikan wejangan rohani dengan membesarkan hatinya tanpa menghakimi, tapi
engkau memeluk hatinya, Mengajak pelan-pelan dengan tanpa mengejek, sehingga
mereka merasa terayomi. Dengan kepiawaian yang engkau miliki dan kebijaksanaan,
dengan kelenturan dan sentuhan Ruh cara dakwahmu, Sehingga sebagian dari mereka
mengikuti petuah-petuah yang engkau berikan tanpa merasa “diluruskan”. Pada
akhirnya Lambat laun Merekapun menjadi santrimu.
Yang kita Tahu....
Engkau Sang kyai yang Gemar silaturrahmi. Bersilaturrahmi kepada
Siapa saja, kepada yang Alim atau yang Awam, kepada yang kyai atau yang Santri,
Kepada yang senior atau yang junior, kepada Yang kaya atau yang miskin. Sangkin
Gemarnya engkau bersilaturrahmi
menjadikan semakin banyak yang kau kenal, semakin banyak kawan, semakin banyak
pula dari mereka yang kemudian tertarik untuk memondokkan anaknya. sosialisasi
“masiv” yang kau jadikan kegemaran inilah mungkin yang menjadi sebab santri
brebes semakin bertambah di Ponpes Lirboyo. Sangkin Banyaknya Alumni lirboyo
dari berbagai angkatan yang kau kenal dan hafal karena intensnya
bersilaturrahmi, Tidak jarang para santri yang ingin mendapatkan data Alumni
Sepuh Menjadikan engkau sebagai sumber rujukan, kau kenal namanya hafal
domisilinya serta Alumni angkatan tahun berapa.
Yang kita Tahu....
Kau Sang Organisatoris Ulung, inspirator dari setiap gerakan, Tetap
salaf di tengah-tengah modernsasi. Engkau Sang kyai Salaf yang Shufi yang tetap
menjadi berlian ditengah-tengah Zaman yang serba modern, serba digital. Kau
Sang Shufi yang Mengikuti perkembangan zaman dan tetap tegak membangun mental
spiritual umat dengan sistem Salaf, Kau simbol Santri yang berdakwah tanpa
merubah identitas kesantriannya. Tercatat kau sang muassis berdirinya pondok
pesantren Al Mubarok Hidayatul Mubtadiin Siandong Larangan brebes, Sang
inspirator berdirinya SMK Maarif NU kecamatan Larangan, Sang Penggagas
Bedirinya SMK Aryasingasari Berbasis pesantren Lamaran Kecamatan Larangan. Sang
penggagas Dakwah keliling Setiap Ahad kliwon untuk kegiatan Rutin warga
Nahdliyyin kecamatan Larangan. Totalitas berkhidmah kepada NU kau buktikan
dengan Mengemban Amanah Menjadi Ketua MWCNU Kecamatan Larangan periode
2005-2010. Berkhidmah Kepada Masyayikh lirboyo melalui Organisasi Santri dan
Alumni Lirboyo dengan menjabat Selama dua periode menjadi ketua HIMASAL BREBES.
Dan Namamupun diabadikan sebagai nama asrama yang ada di pondok pesantren lirboyo
dengan nama “Aula Al Jazuli”.
Yang kita Tahu...
Di Akhir Akhir Tahun Hidupmu kau “Wakafkan” Seluruh Waktu dan
tenagamu Untuk Membimbing umat, Membangun Karakter umat dengan
Sentuhan-sentuhan mutiara hikmah kitab Al Hikam. Kegiatan -kegiatan pengajian
kitab kuning dengan metode utawi iki iku yang kelihatannya sudah tidak releven
lagi di era digitalic ini, ditengah-tengah Maraknya para pendakwah yang memoles
metode dakwahnya dengan mengikuti trend, Dengan Dipromosikan melalui media
sosial dengan harapan dapat meraih simpati umat, Dimanage sedemikian rupa dan
Dipasarkan di Channel-Channel Medsosnya Berharap meraup pundi-pundi rupiah. Kau
Tak sebegitunya, Kau tegak hanya berharap berkah, Berkah dari sang Muallif,
Berkah dari Khidmah Masyayikh, Berkah dari Syiar Ilmu. Terbukti Kau laris manis
makin dicari dan digemari masyarakat. Sejumlah Kegiatan Pengajian Kitab
Al-Hikam Yang kau Syiarkan kini Tersebar di berbagai tempat di sejumlah masjid
Desa kabupaten brebes, Sejumlah MWCNU-MWCNU juga kau isi kajian-kajian Kitab
karya As Syaikh Ibnu `Athaillah As- Sakandary Al-Andalusy dengan sistem
selapanan. Juga Jamiyyah Alumni Lirboyo Atau HIMASAL Tingkat Kecamatan
Mempercayakan Engkau untuk Mengkaji kitab salaf.
![]() |
Sahabatku Gus Amrullah Malik shofy (Pengasuh PP. Az-Ziyadah
Ketanggungan, Putera Alm. KH. Zainal Asyikin) Menceritakan kenangannya kapadaku tentag Takdzimnya Engkau Kepada
Masayikh lirboyo, Gus Opy Bercerita “Pesan yang tiap Kali Ngaji Al-Hikam
rutinan rabu Kliwon PAC HIMASAL Ketanggungan yang Mesti Beliau Sampaikan adalah
موافقة المشايخ سبب لمنفعة العلوم.
Maqolah inilah Yang Selalu menjadi Motivasi Beliau(Engkau) Untuk
Selalu Khidmah kepada Masyayikh terutama Masyayikh Lirboyo. Dan Maqolah ini
Beliau Dapatkan langsung Dari Guru Beliau yang juga alumni Lirboyo yakni Al Marhum
Al Maghfurulah KH. Imam Royani Luwungragi yang sekaligus Juga Guru Dari KH. Subkhan Makmun Pengasuh
Pondok Pesantren As-Salafiyyah Luwungragi Brebes.
Kyai...
Kini kau telah Tiada, Sungguh tidak mudah mencari penggantimu. Akan
tetapi kader-kadermu begitu banyak yang Insya allah Siap untuk Berjuang
melanjutkan dakwahmu.
Ada Ustadz Abdul haq, Ustadz Zaenal Arifin, Ust. Ahmad Sururi, Ustadz Athoillah Sofwan, Ustadz Kholid Badrudin, Ustadz Amrullah malik sofi, Ustadz
Mawardi, Ustadz Imam Muslih, Ustadz Taufik Shofi, Ustadz Farhan Musa, Ustadz
Muhammad Toha Dan Masih banyak lagi.
اللَّهُمَّ أجُرني فِي مُصِيبَتِي
واخلُف لِي خَيْرًا مِنْهَا
Ya Allah, Berilah daku pahala dalam musibahku ini,
dan gantikanlah buatku yang lebih baik daripadanya.
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِمَشَايِخِنَا وَلِمَنْ عَلَّمَنَا
وَارْحَمْهُمْ، وَأَكْرِمْهُمْ بِرِضْوَانِكَ الْعَظِيْمِ، فِي مَقْعَد الصِّدْقِ
عِنْدَكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
Ditulis Oleh : M. Farichin ( Khodim Madrasah Al Mubarok
Hidayatul Mubtadiin Siandong Larangan Brebes)
HUKUM AMPLOP KONDANGAN, TERMASUK HUTANG ATAU HADIAH?
Assalamualaikum Wr. Wb.
Dalam perayaan semisal walimah, hal yang sering ditemukan adalah pihak tamu undangan yang memberikan amplop berisi uang kepada tuan rumah. Yang menjadi kejanggalan, apakah hal tersebut termasuk hutang atau murni hadiah? Mohon penjelasannya.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Admin- Wa’alaikumsalam Wr. Wb.
Di era kenormalan baru ini berbagai perayaan dan kondangan semisal walimah pernikahan atau sesamanya, sudah mulai banyak digelar. Dan hal yang tidak pernah terlepas dari acara semacam itu ialah amplop berisi uang dari para undangan untuk pihak tuan rumah.
Mengenai status pemberian tersebut, Sayyid Abi Bakr Syato ad-Dimyati menjelaskan dalam kitab I’anah at-Thalibin demikian:
وَمَا جَرَتْ بِهِ الْعَادَةُ فِيْ زَمَانِنَا مِنْ دَفْعِ النُّقُوْطِ فِي الْأَفْرَاحِ لِصَاحِبِ الْفَرْحِ فِيْ يَدِهِ أَوْ يَدِ مَأْذُوْنِهِ هَلْ يَكُوْنُ هِبَّةً أَوْ قَرْضًا؟ أَطْلَقَ الثَّانِيَ جمْعٌ وَجَرَى عَلَى الْأَوَّلِ بَعْضُهُمْ… وَجَمَّعَ بَعْضُهُمْ بَيْنَهُمَا بِحَمْلِ الْأَوَّلِ عَلَى مَا إِذَا لَمْ يُعْتَدِ الرُّجُوُعُ وَيَخْتَلِفُ بِاخْتِلَافِ الْأَشْخَاصِ وَالْمِقْدَارِ وَالْبِلَادِ وَالثَّانِيْ عَلَى مَا إِذَا اِعْتِيْدَ وَحَيْثُ عُلِمَ اخْتِلَافٌ تَعَيَّنَ مَا ذُكِرَ
“Kebiasaan yang berlaku di zaman kita, yaitu memberikan semacam kado hadiah perkawinan dalam sebuah kondangan, baik secara langsung kepada orangnya atau kepada wakilnya, apakah semacam itu termasuk ketegori pemberian cuma-cuma atau dikategorikan sebagai hutang?Maka mayoritas ulama memilih mengkategorikannya sebagai hutang. Namun ulama lain lebih memilih untuk mengkategorikannya sebagai pemberian cuma-cuma…. Dari perbedaan pendapat ini para ulama mencari titik temu dan menggabungkan dua pendapat tersebut dengan kesimpulan bahwa status pemberian itu dihukumi pemberian cuma-cuma apabila kebiasaan di daerah itu tidak menuntut untuk dikembalikan. Konteks ini akan bermacam-macam sesuai dengan keadaan pemberi, jumlah pemberian, dan daerah yang sangat beragam. Adapun pemberian yang distatuskan sebagai hutang apabila memang di daerah tersebut ada kebiasaan untuk mengembalikan. Apabila terjadi praktek pemberian yang berbeda dengan kebiasaan, maka dikembalikan pada motif pihak yang memberikan” (I’anah at-Thalibin, III/48).
Kesimpulan
Kesimpulannya, amplop tersebut statusnya sesuai tujuan orang yang memberi. Namun jika tidak diketahui, maka diperinci:
Pertama berstatus Hibah (pemberian cuma-cuma) apabila kebiasaan yang berlaku di daerah tersebut tidak ada tuntutan untuk mengembalikan. Kedua berstatus Qordlu (hutang) apabila kebiasaan yang berlaku di daerah tersebut menuntut adanya pengembalian. []waAllahu a’lam
Artikel ini telah tayang di Lirboyo.Net
TIPS IMAM FAHRUDDIN AR-RAZI AGAR NASIHAT MUDAH DITERIMA
![]() |
| Ust. Farhan Musa Dalam Pengajian Rutin Kitab Minhajul Abidin Di PonPes Al Mubarok Hidayatul Mubtadiin Siandong |
TIPS IMAM FAHRUDDIN AR-RAZI AGAR NASIHAT MUDAH DITERIMA
Perihal masalah ini, Imam Al-Ghozali memberikan komentar dalam Kitab Ayyuhal Walad, di mana ia berpendapat:
اَلنَّصِيْحَةُ سَهْلَةٌ وَالْمُشْكِلُ قَبُوْلُهَا
“Nasihat itu sangat mudah (ketika diungkapkan), sedang menerima nasihat adalah sesuatu yang sangat sulit.”
Pada asalnya, nasihat merupakan suatu hal yang baik. Tetapi seringkali nasihat berubah menjadi rasa pahit, terutama bagi orang yang hatinya diselimuti hawa nafsu yang berlebihan.
Sebaiknya bagi orang yang ingin memberikan nasihat atau saran, harus mengetahui hakikat akan menasihati itu sendiri. Imam Fahruddin Ar-Razi berargumen:
وَحَقِيْقَةُ النُّصْحِ اَلإِرْسَالُ إِلَى الْمَصْلَحَةِ مَعَ خُلُوْصِ النِّيَةِ مِنْ شَوَائِبِ الْمَكْرُوْهِ
“Hakikat menasihati adalah menyampaikan kemaslahatan dengan disertai bersihnya niat dari berbagai hal-hal kotor yang tidak disukai.”[1]
Ini diharapkan agar orang yang menasehati tidak menganggap dirinya lebih tinggi derajatnya dari orang yang dinasehati, juga supaya terhindar dari pikiran-pikiran buruk ketika ia sedang memberikan nasihat. Dengan begitu, orang yang diberi nasihat akan lebih banyak menerima daripada menolaknya.
Artikel ini telah Tayang di Lirboyo.net Dengan Judul "ARGUMEN IMAM FAHRUDDIN AR-RAZI AGAR NASIHAT MUDAH DITERIMA"
Murid Laksana Emas Permata, Guru Cukup Laksana Timbangan Belaka.
MEMBELI KERINGAT GURU
Dalam sebuah diskusi, seorang murid bertanya kepada gurunya,
Murid : "Jika memang benar para guru adalah orang-orang yang pintar, mengapa bukan para guru yang menjadi pemimpin dunia, pengusaha sukses, dan orang-orang kaya raya itu?
Gurunya tersenyum, tanpa mengeluarkan sepatah kata pun, ia masuk ke ruangan nya, dan keluar kembali dengan membawa sebuah timbangan.
Ia meletakkan timbangan tersebut diatas meja, dan berkata : " Anakku, ini adalah sebuah timbangan, yang biasa digunakan untuk mengukur berat emas dengan kapasitas hingga 5000 gram".
"Berapa harga emas seberat itu? "
Murid mengernyitkan keningnya, menghitung dengan kalkulator dan kemudian ia mejawab,
"Jika harga satu gram emas adalah 800 ribu rupiah, maka 5000 gram akan setara dengan 4 milyard rupiah,"
Guru : "Baik lah anakku, sekarang coba bayangkan seandainya ada seseorang yang datang kepadamu membawa timbangan ini dan ingin menjualnya seharga emas 5000 gram, adakah yang bersedia membelinya?"
Murid berkata : "Timbangan emas tidak lebih berharga dari emasnya, saya bisa mendapatkan timbangan tersebut dengan harga dibawah dua juta rupiah, mengapa harus membayar sampai 4 milyar?"
Guru menjawab : *"Nah, anakku, kini kau sudah mendapatkan pelajaran, bahwa kalian para murid, adalah seperti emas, dan kami adalah timbangan akan bobot prestasimu, kalianlah yang seharusnya menjadi perhiasan dunia ini, dan biarkan kami tetap menjadi timbangan yang akurat dan presisi untuk mengukur kadar kemajuanmu. "*
Guru berkata lagi, "Satu lagi pertanyaanku. Jika ada seseorang datang kepadamu membawa sebongkah berlian ditangan kanannya dan seember keringat di tangan kirinya, kemudian ia berkata : *"Ditangan kiriku ada keringat yang telah aku keluarkan untuk menemukan sebongkah berlian yang ada ditangan kananku ini, tanpa keringat ini tidak akan ada berlian, maka belilah keringat ini dengan harga yang sama dengan harga berlian"*
"Apakah ada yang mau membeli keringatnya? "
"Tentu tidak." Ujar guru lagi.
"Orang hanya akan membeli berliannya dan mengabaikan keringatnya. Biarlah kami, para guru, menjadi keringat itu, dan kalianlah yang menjadi berliannya."
Sang murid menangis, ia memeluk gurunya dan berkata : "Wahai guru, betapa mulia hati kalian, dan betapa ikhlasnya kalian, terima kasih guru. Kami tidak akan bisa melupakan kalian, karena dalam setiap kemajuan kami, setiap kilau berlian kami, ada tetes keringatmu..."
Guru berkata : "Biarlah keringat itu menguap, mengangkasa menuju alam hakiki disisi ilahi rabbi, karena hakikat akhirat lebih mulia dari segala pernak-pernik di dunia ini."
Untuk semua guruku, termasuk guru ngajiku. Terima kasih atas segenap perjuanganmu yang telah mendidikku. Barakallahu....
Empat Kiat Membangun Rumah Tangga Bahagia Menurut Nabi SAW
Empat Kiat Membangun Rumah Tangga Bahagia Menurut Nabi SAW
Rumah tangga bahagia adalah dambaan setiap keluarga. Namun, tidak semua pasangan (keluarga) bisa mencapainya. Maka, diperlukan pondasi yang kuat untuk membangun biduk rumah tangga bahagia.
Ada Empat kiat untuk membentuk keluarga bahagia menurut Rasul SAW, Seperti Hadist nabi yang diriwayatkan oleh Sahabat Ad Dailimi.
أَرْبَعٌ مِنْ سَعَادَةِ اْلمَرْءِ أَنْ تَكُوْنَ زَوْجَتُهُ صَالِحَةً وَأَوْلاَدُهُ أَبْرَارًا وَخُلَطَائُهُ صًالِحِيْنَ وَأَنْ يَكُوْنَ رِزْقُهُ فِى بَلَدِهِ
Yang Pertama, Istri/Suami yang Baik atau shaleh shalehah. Dalam memilih calon suami/istri jangan hanya dilihat dari ketampanan dan kecantikannya semata. Karena ketampanan dan kecantikan tidak dapat menjamin kebahagiaan rumah tangga. Tetapi pilihlah pasangan yang taat beragama. Insyaallah, kebahagiaan akan kita dapatkan.
Kriteria Suami yang baik adalah Yang Mampu bertanggung jawab atas Perintah Allah SWT serta Mampu Menjalankn Amanah yang dititipkan kepadanya Berupa Anak isteri untuk Diberi Nafkah.
Kriteria wanita shalehah menurut agama, adalah wanita yang taat kepada suami. Mampu menjaga harta dan kehormatannya ketika ditinggalkan suaminya. Bahkan, Rasulullah saw meletakkan ciri wanita yang taat, sebagai kriteria utama. Wanita adalah tiang negara. Bila wanitanya baik, maka baik pula negaranya. Begitu juga sebaliknya seorang ibu yang baik, lebih utama dibandingkan 100 kepala sekolah yang baik.
Yang kedua, adalah pasangan yang memiliki anak shaleh. Dalam membentuk anak shaleh, saat ini bukan perkara mudah. Membutuhkan energi, pikiran, usaha, dan biaya maupun doa yang cukup dari orang tua. Karena saat ini, lingkungan sekitar anak telah dicemari oleh polusi teknologi dan arus globalisasi yang menggerus nilai-nilai agama, moral dan kearifan sosial.
Anak harus diberi bekal agama yang kuat, untuk menangkal pengaruh buruk tersebut. Satu-satunya alat penangkal yang paling kuat hanyalah agama. Untuk itu, tanamkan nilai – nilai agama sejak kecil. Sehingga kelak anak akan tumbuh dengan sehat.
Ketiga adalah, diperlukan teman dan lingkungan yang alim. Karena pengaruh lingkungan, sangat besar dan dominan dalam menciptakan kebahagiaan rumah tangga. Bila kita tidak jeli memilih lingkungan atau teman, maka kita akan mudah terpengaruh dengan gaya hidup yang materialistis dan hedonisme.
Masyarakat seringkali salah menilai orang, karena hanya dinilai dari harta dan jabatannya yang tinggi. Sementara mereka yang alim, tetapi tidak memiliki kelebihan harta cenderung diabaikan. Sesungguhnya Allah swt melihat hati dan amal kita.
Yang Ke Empat, adalah memiliki pekerjaan yang baik, Seorang suami, harus memiliki pekerjaan (penghasilan) yang baik. ”Tapi upayakan untuk bekerja tidak jauh dari tempat tinggal.
Demikian Empat kiat Dalam Meraih Rumah tangga yang Bahagia. Semoga Keluarga kita Dijadikan Allah Menjadi keluarga yang Sakinah Mawaddah Warohmah Dan Barokah. Amiin

























