• This is default featured slide 1 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by NewBloggerThemes.com.

  • This is default featured slide 2 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by NewBloggerThemes.com.

  • This is default featured slide 3 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by NewBloggerThemes.com.

  • This is default featured slide 4 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by NewBloggerThemes.com.

  • This is default featured slide 5 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by NewBloggerThemes.com.

HUKUM GOSIP (GHIBAH) ADA TIGA: HARAM, WAJIB, BOLEH


HUKUM GOSIP (GHIBAH) ADA TIGA: HARAM, WAJIB, BOLEH

Dari sejumlah dalil Quran dan hadits di atas, maka ulama mengambil kesimpulan bahwa hukum ghibah atau gosip itu terbagi tiga yaitu haram, wajib dan halal (boleh).

1. HARAM

Hukum asal gosip adalah haram. Gosip yang haram adalah ketika anda membicarakan aib sesama muslim yang dirahasiakan. Baik aib itu terkait dengan bentuk fisik atau perilaku; terkait dengan agama atau duniawi. Hukum haram ini tersurat secara tegas dalam Al-Quran, hadits seperti disebut di atas dan ijmak ulama sebagaimana disebutkan oleh Al-Qurtubi dalam Tafsir Al-Qurtubi 16/436.

Yang menjadi perselisihan ulama hanyalah apakah gosip termasuk dosa besar atau kecil. Mayoritas ulama menganggapnya sebagai dosa besar. Menurut Ibnu Hajar Al-Haitami ghibah dan namimah (adu domba) termasuk dosa besar.

Imam Nawawi dalam kitab Al-Adzkar berkata: Ghibah itu haram tidak hanya bagi pembawa gosip tapi juga bagi pendengar yang mendengar dan mengakui. Maka wajib bagi siapa saja yang mendengar orang memulai berghibah untuk berusaha menghentikannya apabila ia tidak kuatir pada potensi ancaman.

Apabila takut maka ia wajib mengingkari dengan hatinya dan keluar dari majelis pertemuan kalau memungkinkan. Apabila mampu mengingkari dengan lisan atau dengan mengalihkan pembicaraan maka hal itu wajib dilakukan. Apabila tidak dilakukan, maka ia berdosa.

2. WAJIB

Ghibah atau membicarakan / menyebut aib orang lain adakalanya wajib. Hal itu terjadi dalam situasi di mana ia dapat menyelamatkan seseorang dari bencana atau potensi terjadinya sesuatu yang kurang baik. Misalnya, ada seorang pria atau wanita yang ingin menikah.

Dia meminta nasihat tentang calon pasangannya. Maka, si pemberi nasihat wajib memberi tahu keburukan atau aib calon pasangannya sesuai dengan fakta yang diketahui pemberi nasihat. Atau seperti si A memberitahu pada si B bahwa si C berencana untuk mencuri hartanya atau membunuhnya atau mencelakakan istrinya, dlsb. Ini termasuk dalam kategori memberi nasihat. Dan hukumnya wajib seperti disebut dalam hadits di atas tentang 6 hak muslim atas muslim yang lain.

3. BOLEH

Imam Nawawi dalam Riyadus Shalihin 2/182 membagi gosip atau ghibah yang dibolehkan menjadi enam sebagai berikut:

Pertama, At-Tazhallum. Orang yang terzalimi boleh menyebutkan kezaliman seseorang terhadap dirinya. Tentunya hanya bersifat pengaduan kepada orang yang memiliki qudrah (kapasitas) untuk melenyapkan kezaliman.

Kedua, isti’ānah (meminta pertolongan) untuk merubah atau menghilangkan kemunkaran. Seperti mengatakan kepada orang yang diharapkan mampu menghilangkan kemungkaran: “Fulan telah berbuat begini (perbuatan buruk). Cegahlah dia.”

Ketiga, Al-Istifta’ atau meminta fatwa dan nasihat seperti perkataan peminta nasihat kepada mufti (pemberi fatwa): “Saya dizalimi oleh ayah atau saudara, atau suami.”

Keempat, at-tahdzīr lil muslimīn (memperingatkan orang-orang Islam) dari perbuatan buruk dan memberi nasihat pada mereka.

Kelima, orang yang menampakkan kefasikan dan perilaku maksiatnya. Seperti menampakkan diri saat minum miras (narkoba), berpacaran di depan umum, dll.

Keenam, memberi julukan tertentu pada seseorang. Apabila seseorang dikenal dengan julukan.

Kategori dan bolehnya ghibah untuk enam kasus di atas disetujui oleh Imam Qurtubi dan dianggap pendapat yang ijmak.

• Dalam Tafsir Al-Qurtubi 16/339 iya menyatakan:

Begitu juga ucapan anda pada hakim meminta tolong untuk mengambil hak anda yang diambil orang yang menzalimi lalu anda berkata pada hakim: Saya dizalimi atau dikhianati atau dighasab olehnya maka hal itu bukan ghibah. Ulama sepakat atas hal ini.

• As-Shan’ani dalam Subulus Salam 4/188 menyatakan:

Kebanyakan ulama berpendapat bahwa boleh memanggil orang fasik (pendosa) dengan sebutan Wahai Orang Fasiq!, Hai Orang Rusak! Begitu juga boleh meggosipi mereka dengan syarat untuk bermaksud menasihatinya atau menasihati lainnya untuk menjelaskan perilaku si fasiq atau untuk mencegah agar tidak melakukannya. Bukan dengan tujuan terjatuh ke dalamnya. Maka (semua itu) harus timbul dari maksud yang baik.

Share:

4 TINGKATAN MENUJU MAKRIFAT BILLAH

 



4 TINGKATAN ILMU MAKRIFAT 

Kata-kata ” Makrifat” sering terdengar ditelinga kaum muslimin Indonesia, tingkatan ilmu ini seringkali dipahami dengan tingkatan ilmu yang paling tinggi. Lalu apasih sebenarnya makrifat itu ?

Syaikh Haji Ahmad Rifa’i memberikan penjelasan bahwa yang dimaksud dengan makrifat yaitu ” Pemandenge ati tan kesamaran Ing Alloh dzat wajibul wujud tinemune, luweh sempurno ora ono kekurangane, dipandeng kelawan nurulloh peparingane kang diselehaken ing dalem telenge atine, dadi hasil waspodo ati tiningalan, ing barang opo penggawe saking pangeran qodrat, irodat, ilmu tan nono liyanikulah pemandenge wong makrifat ingaranan.”

Artinya, Pandangan hati kepada Alloh wajibul wujud yang Maha sempurna lagi tiada cela, Dipandang dengan Nurulloh, cahaya pemberian Allah yang diletakkan dalam mata hati, sehingga hati menjadi waspada dan penuh kesadaran bahwa apapun perbuatan yang dilakukan merupakan perbuatan Allah dan tiada lain merupakan qudrat, irodat serta IlmuNya yang maha sempurna, itulah yang dinamakan pandangan orang ahli makrifat.

Jadi yang dimaksud dengan ilmu makrifat menurut Syaikh Ahmad Rifa’i adalah selalu melihat fenomena yang terjadi dialam raya ini serta apa yang terjadi pada dirinya merupakan wujud dari qudrat, irodat dan ilmu dari Allah swt.

Dengan demikian yang dimaksud dengan orang yang arifun billah adalah orang yang senantiasa melihat Allah melalui bukti-bukti akan kekuasaan Allah yang tergambar dengan sangat jelas dari lubuk hatinya.

Melihat Allah dengan mata kepala adalah hal yang tidak mungkin dilakukan di dunia ini, akan tetapi melihatnya dengan mata hati dapat dilakukan oleh mereka para pencariNya dengan jalan memperhatikan makhluk ciptaanNya yang senantiasa menunjukkan eksistensi kholiqnya, itulah sebenarnya ilmu makrifat.

Sudahkah kita bermakrifat ? Jika sudah bersyukurlah kepada Allah atas nikmat yang diberikanNya, namun jikalau belum, perhatikanlah apa yang ada pada diri kita. Wa fil ardhi aayaatul lil muuqiniiin, wa fi anfusikum afalaa tubshiruun. ( Dan di bumi ada ayat bagi orang-orang yang yakin, dan juga didalam diri kalian, apakah kalian tidak memperhatikannya ? ) 

Ada 4 tingkatan ilmu makrifat, yaitu : 
1. Ilmu Syariat Syara’a artinya jalan, dapat dimaksudkan sebagai hukum, metode. Syariat ini tertuang didalam hukum-hukum fikih yang harus dipahami dan dikerjakan sesuai dengan aturan-aturan yang ada. Tingkatan kesadaran: ada milikku, ada milikmu.   

2. Ilmu Tarekat Thoraqo artinya jalan, perbedaannya dengan syara’a: kalau syara’a jalan di dalam kota, maka thoraqo jalan ke luar kota yang lebih panjang. Oleh sebab itu, maka tarekat disebut juga jalan untuk memahami hakekat. Orang yang menggunakan jalan ini disebut penganut tarekat, yang dipimpin oleh seorang guru tarekat. Mereka yang memasuki tarekat berkehendak untuk mendapatkan ridha Allah, dan disebut al-muridin atau salik atau orang yang menuntut ilmu suluk. Banyak sekali perkumpulan tarekat seperti Naqsabandiah, Qadiriah, Tijaniah, Sanusiah, dsb. Pengikut tarekat melakukan wirid-wirid tertentu yang dibimbing oleh guru tarekat. Tingkat kesadaran: milikku adalah milikmu dan milikmu adalah milikku.   

3. Ilmu hakekat Haqqo artinya kebenaran. Wujud dari kebenaran yang dapat dilihat adalah kejujuran, keadilan cinta kasih. Pada tingkatan ini orang telah memahami makna ibadah yang dilakukan, misalnya “sholat mencegah kemunkaran”, makna berzakat, makna berpuasa, makna berhaji. Ilmu ini juga disebut ilmu batin. Kenapa pula ilmu ini juga dikatakan ilmu batin? Ini kerana roh atau hati memang tidak dapat dilihat oleh mata kepala. Ia adalah makhluk yang tersembunyi. Maka ilmu ini dinamakan ilmu batin kerana ia membahaskan tentang hati dan sifat-sifatnya yang memang tidak dapat dilihat dengan mata lahir tapi dapat dilihat oleh mata batin. Tingkat kesadaran: tidak ada milikku, tidak ada milikmu.   

4. Ilmu makrifat Asal katanya arofa artinya tahu ; kenal pada Sang Pencipta. Batinnya sudah dekat dengan Allah. Semua gerakannya lillahitaala, dan janji Allah untuk membantu setiap aktivitas orang tersebut. Kata sebagian orang: “Ilmu ini sangat langka dan sakral. Tak sembarang orang bisa meraihnya, kecuali para wali yang telah sampai pada tingkatan ma’rifat. Wallohu A’lam
Share:

MANFA`AT SUKA NGOPI

Suasana Ngopi disela sela istirahat mengajar di MDTA Al Mubarok HM


FAIDAH MINUM KOPI MENURUT SYAIKH IHSAN JAMPES DAN ULAMA' ASWAJA.


عليك بأكل البُنِّ فى كلّ ساعة * ففى البنِّ للأكل خمس فوائد نشاط و تهضيم و تخليل بلغَم * تطَيُّب اَنْفاس و عون لقاصد.


"Minumlah kopi setiap waktu, karena ada lima faidah di dalamnya :

1.Membangkitkan semangat.

2.Melancarkan pencernaan. 3.Menghilangkan dahak.

4.Memperbaiki pernafasan.

5.Membantu tujuan".


Kitab:"Irsyadul Ikhwan"(Syeikh Ihsan Jampes Kediri).


Manfaat kopi untuk membuat semangat ibadah dan pekerjaan penting juga menghancurkan makanan agar tidak masuk angin dan menghilangkan dahak yang banyak Qohwah (Kopi).


Minuman Para Sufi Kopi merupakan minuman yang sangat ni'mat disajikan di segala kondisi.


Kopi juga memiliki cita rasa yang khas yang sangat melekat di lidah penikmatnya. 


Kopi juga terbukti mengandung unsur kimia yang bisa menolak rasa kantuk dan ini sangat berfaedah sekali bagi orang yang ingin bergadang atau memiliki aktifitas malam hari.


Namun taukah Anda bahwa kopi adalah minuman Para Sufi...??? 


Dan tahukah Anda bahwa Para Ulama yang berkomentar tentang kopi?


Di antara Ulama' yang berkomentar dalam kajian seperti yang dikutip oleh :

Al Allamah Abdul Qodir Bin Muhammad Al Jaziry Dalam kitabnya :

"Umdatus Shofwah fi Hukmil Qohwah".


Banyak Ulama' yang berfatwa mengenai hukum kebolehan meminum kopi seperti Syeh Zakariya Al anshori, Syeh Abdurrohman Bin Ziyad, Syeh Zarruq Al Maliki Al Maghribi, Syeh Abu Bakr bin Salim Attarimi, dan Syeh Abdulloh Al Haddad.


Nama-nama yang telah disebut di atas merupakan tokoh- tokoh besar Sufi. 


Tidak hanya berfatwa bahkan banyak juga Ulama' yang telah mengarang kitab yang isinya membahas khusus mengenai hukum kopi dan faidah Meminum kopi.


Di antaranya Sayyid Al Allamah Abdurrohman bin Muhammad Al Aidrus dalam "Risalah Inusi as-Shofwah bi Anfusi al-Qohwah".


Juga Al Imam Al Faqih Syeh Bamakhromah mengarang syair tentang kopi yang Syairnya di komentari oleh banyak Ulama'.


Lalu dari Indonesia juga ada Al-Allamah Syeh Ikhsan Jampes Kediri dalam kitabnya:

"Irsyadul Ikhwan fi Syurbil Qohwah wa Addukhon". 


Juga Syeh abdul Qodir Bin Syekh dalam kitab :

"Shofwatu As Shofwah fi Bayan hukmil Qohwah".


Juga dijelaskan dalam kitab Tarikh Ibnu Toyyib mengenai keutamaan Kopi dan banyak lagi Ulama' yang menjelaskan tentang kopi.


Share:

Abah Kyai Jazuli Syafa` Sang Inspirator Yang Visioner






KYAI AMAD JAZULI SYAFA`
SANG INSPIRATOR YANG VISIONER

(Sebuah Catatan Singkat Tentang Kiprah Dan Perjalanan Dakwah Beliau Yang Patut Dijadikan Teladan)


Di atas tanahmu kini banyak tangan menengadah, berdoa. Memohonkan Ampunan Atas Kekhilafan, Memohonkan Diterima dan dibalasnya Amal Amal Baikmu, Dan ditempatkan ditempat yang mulia bersama dengan kekasih-kekasih Allah disana.

Setelah diberi umur yang cukup panjang, Setelah menghirup udara selama lebih dari 60 tahun, Setelah berjuang melawan sakit yang diderita, Akhirnya engkau tinggalkan Dunia ini untuk selamanya.

Engkau sudah banyak berbuat, Kader-kadermu begitu banyak, Murid-muridmu tersebar dimana-mana, Mereka merasa kehilangan atas kepulanganmu, tersebab begitu banyak manfaat yang mereka terima darimu. Itu semua amal jariyah untukmu, sebagai bekal perjalanan panjangmu.

Suasana Prosesi Pemakaman Alm. Kyai Ahmad Jazuli Syafa


 

Yang Kita Tahu...

Engkau adalah Bapaknya santri brebes Yang menimba ilmu di pondok Pesantren Lirboyo kediri. Semua santri merindukan kehadiranmu, mereka Ingin tahu kabar orang tua dan keluarga yang ada dirumah, dan kabar itu didapatkan dari engkau yang setiap Kamis legi istiqomah sowan ke Lirboyo untuk mengaji kitab Al-Hikam kepada masyayikh. Engkaupun Rela merepotkan diri menerima dan membawa titipan-titpan dari wali santri untuk diberikan kepada anaknya, entah itu berupa uang, makanan, pakaian dan lain-lain. Perhatianmu kepada para santri bagaikan orang tua kepada anaknya sendiri, Engkau tak sungkan membimbing dan memberikan motivasi motivasi kepada mereka agar dalam bertholabul ilmi menghasilkan apa yang dicita-citakan, agar ketika sudah berada dirumah benar-benar menjadi santri yang dibanggakan orang tua, masyayikh dan masyarakat. agar ketika berkiprah di tengah-tengah masyarakat tetap menjadi santri dengan tidak meninggalkan identitas ke_santriannya.

 

Almarhum bersama keluarga

Yang kita Tahu....

Engkau adalah Kyai Yang Alim Yang Bijak, Faqih yang Shufi, pun Engkau adalah seorang organisatoris ulung. Dengan kelebihan yang engkau miliki Sehingga Masyarakat dari semua kalangan menerima Dakwahmu. Engkau kerap sekali menerima curhatan curhatan para santri, walisantri, Alumni, Pengurus organsasi, Pengelola pendidikan, Pengamal tarekat, pelaku usaha, petani dan lain-lain. mereka Datang hanya sekedar untuk mencurahkan masalah-masalah yang dihadapi, kemudian setelah mendapatkan masukan-masukan darimu Merekapun pulang dengan keadaan hati tercerahkan. Al kisah, disebuah desa ada konflik antara masyarakat dengan pengamal ajaran yang dianggap “sesat” oleh beberapa pemuka agama. Para pengamal ajaran yang dianggap “sesat” sowan kepadamu, kemudian Engkau Memberikan wejangan rohani dengan membesarkan hatinya tanpa menghakimi, tapi engkau memeluk hatinya, Mengajak pelan-pelan dengan tanpa mengejek, sehingga mereka merasa terayomi. Dengan kepiawaian yang engkau miliki dan kebijaksanaan, dengan kelenturan dan sentuhan Ruh cara dakwahmu, Sehingga sebagian dari mereka mengikuti petuah-petuah yang engkau berikan tanpa merasa “diluruskan”. Pada akhirnya Lambat laun Merekapun menjadi santrimu.



Yang kita Tahu....

Engkau Sang kyai yang Gemar silaturrahmi. Bersilaturrahmi kepada Siapa saja, kepada yang Alim atau yang Awam, kepada yang kyai atau yang Santri, Kepada yang senior atau yang junior, kepada Yang kaya atau yang miskin. Sangkin Gemarnya engkau  bersilaturrahmi menjadikan semakin banyak yang kau kenal, semakin banyak kawan, semakin banyak pula dari mereka yang kemudian tertarik untuk memondokkan anaknya. sosialisasi “masiv” yang kau jadikan kegemaran inilah mungkin yang menjadi sebab santri brebes semakin bertambah di Ponpes Lirboyo. Sangkin Banyaknya Alumni lirboyo dari berbagai angkatan yang kau kenal dan hafal karena intensnya bersilaturrahmi, Tidak jarang para santri yang ingin mendapatkan data Alumni Sepuh Menjadikan engkau sebagai sumber rujukan, kau kenal namanya hafal domisilinya serta Alumni angkatan tahun berapa.

 


Yang kita Tahu....

Kau Sang Organisatoris Ulung, inspirator dari setiap gerakan, Tetap salaf di tengah-tengah modernsasi. Engkau Sang kyai Salaf yang Shufi yang tetap menjadi berlian ditengah-tengah Zaman yang serba modern, serba digital. Kau Sang Shufi yang Mengikuti perkembangan zaman dan tetap tegak membangun mental spiritual umat dengan sistem Salaf, Kau simbol Santri yang berdakwah tanpa merubah identitas kesantriannya. Tercatat kau sang muassis berdirinya pondok pesantren Al Mubarok Hidayatul Mubtadiin Siandong Larangan brebes, Sang inspirator berdirinya SMK Maarif NU kecamatan Larangan, Sang Penggagas Bedirinya SMK Aryasingasari Berbasis pesantren Lamaran Kecamatan Larangan. Sang penggagas Dakwah keliling Setiap Ahad kliwon untuk kegiatan Rutin warga Nahdliyyin kecamatan Larangan. Totalitas berkhidmah kepada NU kau buktikan dengan Mengemban Amanah Menjadi Ketua MWCNU Kecamatan Larangan periode 2005-2010. Berkhidmah Kepada Masyayikh lirboyo melalui Organisasi Santri dan Alumni Lirboyo dengan menjabat Selama dua periode menjadi ketua HIMASAL BREBES. Dan Namamupun diabadikan sebagai nama asrama yang ada di pondok pesantren lirboyo dengan nama “Aula Al Jazuli”.


Yang kita Tahu...

Di Akhir Akhir Tahun Hidupmu kau “Wakafkan” Seluruh Waktu dan tenagamu Untuk Membimbing umat, Membangun Karakter umat dengan Sentuhan-sentuhan mutiara hikmah kitab Al Hikam. Kegiatan -kegiatan pengajian kitab kuning dengan metode utawi iki iku yang kelihatannya sudah tidak releven lagi di era digitalic ini, ditengah-tengah Maraknya para pendakwah yang memoles metode dakwahnya dengan mengikuti trend, Dengan Dipromosikan melalui media sosial dengan harapan dapat meraih simpati umat, Dimanage sedemikian rupa dan Dipasarkan di Channel-Channel Medsosnya Berharap meraup pundi-pundi rupiah. Kau Tak sebegitunya, Kau tegak hanya berharap berkah, Berkah dari sang Muallif, Berkah dari Khidmah Masyayikh, Berkah dari Syiar Ilmu. Terbukti Kau laris manis makin dicari dan digemari masyarakat. Sejumlah Kegiatan Pengajian Kitab Al-Hikam Yang kau Syiarkan kini Tersebar di berbagai tempat di sejumlah masjid Desa kabupaten brebes, Sejumlah MWCNU-MWCNU juga kau isi kajian-kajian Kitab karya As Syaikh Ibnu `Athaillah As- Sakandary Al-Andalusy dengan sistem selapanan. Juga Jamiyyah Alumni Lirboyo Atau HIMASAL Tingkat Kecamatan Mempercayakan Engkau untuk Mengkaji kitab salaf.

 



Sahabatku Gus Amrullah Malik shofy (Pengasuh PP. Az-Ziyadah Ketanggungan, Putera Alm. KH. Zainal Asyikin) Menceritakan kenangannya kapadaku tentag Takdzimnya Engkau Kepada Masayikh lirboyo, Gus Opy Bercerita “Pesan yang tiap Kali Ngaji Al-Hikam rutinan rabu Kliwon PAC HIMASAL Ketanggungan yang Mesti Beliau Sampaikan adalah

موافقة المشايخ سبب لمنفعة العلوم.

Maqolah inilah Yang Selalu menjadi Motivasi Beliau(Engkau) Untuk Selalu Khidmah kepada Masyayikh terutama Masyayikh Lirboyo. Dan Maqolah ini Beliau Dapatkan langsung Dari Guru Beliau yang juga alumni Lirboyo yakni Al Marhum Al Maghfurulah KH. Imam Royani Luwungragi yang sekaligus  Juga Guru Dari KH. Subkhan Makmun Pengasuh Pondok Pesantren As-Salafiyyah Luwungragi Brebes.

 

Kyai...

Kini kau telah Tiada, Sungguh tidak mudah mencari penggantimu. Akan tetapi kader-kadermu begitu banyak yang Insya allah Siap untuk Berjuang melanjutkan dakwahmu.

Ada Ustadz Abdul haq, Ustadz Zaenal Arifin, Ust. Ahmad Sururi, Ustadz Athoillah Sofwan, Ustadz Kholid Badrudin, Ustadz Amrullah malik sofi, Ustadz Mawardi, Ustadz Imam Muslih, Ustadz Taufik Shofi, Ustadz Farhan Musa, Ustadz Muhammad Toha Dan Masih banyak lagi.

اللَّهُمَّ أجُرني فِي مُصِيبَتِي واخلُف لِي خَيْرًا مِنْهَا

Ya Allah, Berilah daku pahala dalam musibahku ini, dan gantikanlah buatku yang lebih baik daripadanya.


اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِمَشَايِخِنَا وَلِمَنْ عَلَّمَنَا وَارْحَمْهُمْ، وَأَكْرِمْهُمْ بِرِضْوَانِكَ الْعَظِيْمِ، فِي مَقْعَد الصِّدْقِ عِنْدَكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

 

Beliau Wafat pada hari Senin Kliwon, 2 Agustus 2021/ Bertepatan dengan 23 Dzulhijjah 1443 H.

 

Ditulis Oleh : M. Farichin ( Khodim Madrasah Al Mubarok Hidayatul Mubtadiin Siandong Larangan Brebes)

 

Share:

HUKUM AMPLOP KONDANGAN, TERMASUK HUTANG ATAU HADIAH?




Assalamualaikum Wr. Wb.

Dalam perayaan semisal walimah, hal yang sering ditemukan adalah pihak tamu undangan yang memberikan amplop berisi uang kepada tuan rumah. Yang menjadi kejanggalan, apakah hal tersebut termasuk hutang atau murni hadiah? Mohon penjelasannya.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.


Admin- Wa’alaikumsalam Wr. Wb.

Di era kenormalan baru ini berbagai perayaan dan kondangan semisal walimah pernikahan atau sesamanya, sudah mulai banyak digelar. Dan hal yang tidak pernah terlepas dari acara semacam itu ialah amplop berisi uang dari para undangan untuk pihak tuan rumah.

Mengenai status pemberian tersebut, Sayyid Abi Bakr Syato ad-Dimyati menjelaskan dalam kitab I’anah at-Thalibin demikian:

وَمَا جَرَتْ بِهِ الْعَادَةُ فِيْ زَمَانِنَا مِنْ دَفْعِ النُّقُوْطِ فِي الْأَفْرَاحِ لِصَاحِبِ الْفَرْحِ فِيْ يَدِهِ أَوْ يَدِ مَأْذُوْنِهِ هَلْ يَكُوْنُ هِبَّةً أَوْ قَرْضًا؟ أَطْلَقَ الثَّانِيَ جمْعٌ وَجَرَى عَلَى الْأَوَّلِ بَعْضُهُمْ… وَجَمَّعَ بَعْضُهُمْ بَيْنَهُمَا بِحَمْلِ الْأَوَّلِ عَلَى مَا إِذَا لَمْ يُعْتَدِ الرُّجُوُعُ وَيَخْتَلِفُ بِاخْتِلَافِ الْأَشْخَاصِ وَالْمِقْدَارِ وَالْبِلَادِ وَالثَّانِيْ عَلَى مَا إِذَا اِعْتِيْدَ وَحَيْثُ عُلِمَ اخْتِلَافٌ تَعَيَّنَ مَا ذُكِرَ

“Kebiasaan yang berlaku di zaman kita, yaitu memberikan semacam kado hadiah perkawinan dalam sebuah kondangan, baik secara langsung kepada orangnya atau kepada wakilnya, apakah semacam itu termasuk ketegori pemberian cuma-cuma atau dikategorikan sebagai hutang?Maka mayoritas ulama memilih mengkategorikannya sebagai hutang. Namun ulama lain lebih memilih untuk mengkategorikannya sebagai pemberian cuma-cuma…. Dari perbedaan pendapat ini para ulama mencari titik temu dan menggabungkan dua pendapat tersebut dengan kesimpulan bahwa status pemberian itu dihukumi pemberian cuma-cuma apabila kebiasaan di daerah itu tidak menuntut untuk dikembalikan. Konteks ini akan bermacam-macam sesuai dengan keadaan pemberi, jumlah pemberian, dan daerah yang sangat beragam. Adapun pemberian yang distatuskan sebagai hutang apabila memang di daerah tersebut ada kebiasaan untuk mengembalikan. Apabila terjadi praktek pemberian yang berbeda dengan kebiasaan, maka dikembalikan pada motif pihak yang memberikan” (I’anah at-Thalibin, III/48).

Kesimpulan

Kesimpulannya, amplop tersebut statusnya sesuai tujuan orang yang memberi. Namun jika tidak diketahui, maka diperinci:
Pertama berstatus Hibah (pemberian cuma-cuma) apabila kebiasaan yang berlaku di daerah tersebut tidak ada tuntutan untuk mengembalikan. Kedua berstatus Qordlu (hutang) apabila kebiasaan yang berlaku di daerah tersebut menuntut adanya pengembalian. []waAllahu a’lam

Artikel ini telah tayang di Lirboyo.Net


Share:

TIPS IMAM FAHRUDDIN AR-RAZI AGAR NASIHAT MUDAH DITERIMA

Ust. Farhan Musa Dalam Pengajian Rutin Kitab Minhajul Abidin Di PonPes Al Mubarok Hidayatul Mubtadiin Siandong


TIPS IMAM FAHRUDDIN AR-RAZI AGAR NASIHAT MUDAH DITERIMA


Banyak orang yang bisa mengutarakan nasihat. Mereka mencoba memberikan jalan terang akan persoalan hidup yang sedang dialami oleh seseorang. Namun perlu diingat bahwa nasihat belum tentu disambut baik oleh orang yang menerimanya.


Perihal masalah ini, Imam Al-Ghozali memberikan komentar dalam Kitab Ayyuhal Walad, di mana ia berpendapat:


اَلنَّصِيْحَةُ سَهْلَةٌ وَالْمُشْكِلُ قَبُوْلُهَا


“Nasihat itu sangat mudah (ketika diungkapkan), sedang menerima nasihat adalah sesuatu yang sangat sulit.”


Pada asalnya, nasihat merupakan suatu hal yang baik. Tetapi seringkali nasihat berubah menjadi rasa pahit, terutama bagi orang yang hatinya diselimuti hawa nafsu yang berlebihan.


Sebaiknya bagi orang yang ingin memberikan nasihat atau saran, harus mengetahui hakikat akan menasihati itu sendiri. Imam Fahruddin Ar-Razi berargumen:


وَحَقِيْقَةُ النُّصْحِ اَلإِرْسَالُ إِلَى الْمَصْلَحَةِ مَعَ خُلُوْصِ النِّيَةِ مِنْ شَوَائِبِ الْمَكْرُوْهِ


“Hakikat menasihati adalah menyampaikan kemaslahatan dengan disertai bersihnya niat dari berbagai hal-hal kotor yang tidak disukai.”[1]


Ini diharapkan agar orang yang menasehati tidak menganggap dirinya lebih tinggi derajatnya dari orang yang dinasehati, juga supaya terhindar dari pikiran-pikiran buruk ketika ia sedang memberikan nasihat. Dengan begitu, orang yang diberi nasihat akan lebih banyak menerima daripada menolaknya.


Artikel ini telah Tayang di Lirboyo.net Dengan Judul "ARGUMEN IMAM FAHRUDDIN AR-RAZI AGAR NASIHAT MUDAH DITERIMA"

Share:

Murid Laksana Emas Permata, Guru Cukup Laksana Timbangan Belaka.

 MEMBELI KERINGAT GURU 

Dalam sebuah diskusi, seorang murid bertanya kepada gurunya, 

Murid : "Jika memang benar para guru adalah orang-orang yang pintar, mengapa bukan para guru yang menjadi pemimpin dunia, pengusaha sukses, dan orang-orang kaya raya itu? 


Gurunya tersenyum, tanpa mengeluarkan sepatah kata pun, ia masuk ke ruangan nya, dan keluar kembali dengan membawa sebuah timbangan. 


Ia meletakkan timbangan tersebut diatas meja, dan  berkata : " Anakku, ini adalah sebuah timbangan, yang biasa digunakan untuk mengukur berat emas dengan kapasitas hingga 5000 gram". 


"Berapa harga emas seberat itu? " 


Murid mengernyitkan keningnya, menghitung dengan kalkulator dan kemudian ia mejawab, 


"Jika harga satu gram emas adalah 800 ribu rupiah, maka 5000 gram akan setara dengan 4 milyard rupiah," 


Guru : "Baik lah anakku, sekarang coba bayangkan seandainya ada seseorang yang datang kepadamu membawa timbangan ini dan ingin menjualnya seharga emas 5000 gram, adakah yang bersedia membelinya?" 


Murid berkata : "Timbangan emas tidak lebih berharga dari emasnya, saya bisa mendapatkan timbangan tersebut dengan harga dibawah dua juta rupiah, mengapa harus membayar sampai 4 milyar?" 


Guru menjawab : *"Nah, anakku, kini kau sudah mendapatkan pelajaran, bahwa kalian para murid, adalah seperti emas, dan kami adalah timbangan akan bobot prestasimu, kalianlah yang seharusnya menjadi perhiasan dunia ini, dan biarkan kami tetap menjadi timbangan yang akurat dan presisi untuk mengukur kadar kemajuanmu. "* 


Guru berkata lagi, "Satu lagi pertanyaanku. Jika ada seseorang datang kepadamu membawa sebongkah berlian ditangan kanannya dan seember keringat di tangan kirinya, kemudian ia berkata : *"Ditangan kiriku ada keringat yang telah aku keluarkan untuk menemukan sebongkah berlian yang ada ditangan kananku ini, tanpa keringat ini tidak akan ada berlian, maka belilah keringat ini dengan harga yang sama dengan harga berlian"* 


"Apakah ada yang mau membeli keringatnya? " 


"Tentu tidak." Ujar guru lagi. 


"Orang hanya akan membeli berliannya dan mengabaikan keringatnya. Biarlah kami, para guru, menjadi keringat itu, dan kalianlah yang menjadi berliannya." 


Sang murid menangis, ia memeluk gurunya dan berkata : "Wahai guru, betapa mulia hati kalian, dan betapa ikhlasnya kalian, terima kasih guru. Kami tidak akan bisa melupakan kalian, karena dalam setiap kemajuan kami, setiap kilau berlian kami, ada tetes keringatmu..." 


Guru berkata : "Biarlah keringat itu menguap, mengangkasa menuju alam hakiki disisi ilahi rabbi, karena hakikat akhirat lebih mulia dari segala pernak-pernik di dunia ini." 


Untuk semua guruku, termasuk guru ngajiku. Terima kasih atas segenap perjuanganmu yang telah mendidikku. Barakallahu....





Share:

Total Tayangan Halaman

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Cari Blog Ini

Wikipedia

Hasil penelusuran

Teks

Afdolul ilmi ilmul hal

Translate indonesis

Mengenai Saya

Foto saya
Farichin Hanya seorang Abdi di Al Mubarok Hidayatul mubtadiin siandong

Perilaku Pengamal Syari'at, Tharikat, Hakikat dan Makrifat

Perilaku Pengamal Syari'at, Tharikat, Hakikat dan Makrifat Perilaku seseorang yang berada pada tingkatan syariat, thariqat, hakikat, dan...

Pengikut

Label

Recent Posts

Unordered List

  • Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit.
  • Aliquam tincidunt mauris eu risus.
  • Vestibulum auctor dapibus neque.

Pages

Theme Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.