• This is default featured slide 1 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by NewBloggerThemes.com.

  • This is default featured slide 2 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by NewBloggerThemes.com.

  • This is default featured slide 3 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by NewBloggerThemes.com.

  • This is default featured slide 4 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by NewBloggerThemes.com.

  • This is default featured slide 5 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by NewBloggerThemes.com.

HUKUM GOSIP (GHIBAH) ADA TIGA: HARAM, WAJIB, BOLEH


HUKUM GOSIP (GHIBAH) ADA TIGA: HARAM, WAJIB, BOLEH

Dari sejumlah dalil Quran dan hadits di atas, maka ulama mengambil kesimpulan bahwa hukum ghibah atau gosip itu terbagi tiga yaitu haram, wajib dan halal (boleh).

1. HARAM

Hukum asal gosip adalah haram. Gosip yang haram adalah ketika anda membicarakan aib sesama muslim yang dirahasiakan. Baik aib itu terkait dengan bentuk fisik atau perilaku; terkait dengan agama atau duniawi. Hukum haram ini tersurat secara tegas dalam Al-Quran, hadits seperti disebut di atas dan ijmak ulama sebagaimana disebutkan oleh Al-Qurtubi dalam Tafsir Al-Qurtubi 16/436.

Yang menjadi perselisihan ulama hanyalah apakah gosip termasuk dosa besar atau kecil. Mayoritas ulama menganggapnya sebagai dosa besar. Menurut Ibnu Hajar Al-Haitami ghibah dan namimah (adu domba) termasuk dosa besar.

Imam Nawawi dalam kitab Al-Adzkar berkata: Ghibah itu haram tidak hanya bagi pembawa gosip tapi juga bagi pendengar yang mendengar dan mengakui. Maka wajib bagi siapa saja yang mendengar orang memulai berghibah untuk berusaha menghentikannya apabila ia tidak kuatir pada potensi ancaman.

Apabila takut maka ia wajib mengingkari dengan hatinya dan keluar dari majelis pertemuan kalau memungkinkan. Apabila mampu mengingkari dengan lisan atau dengan mengalihkan pembicaraan maka hal itu wajib dilakukan. Apabila tidak dilakukan, maka ia berdosa.

2. WAJIB

Ghibah atau membicarakan / menyebut aib orang lain adakalanya wajib. Hal itu terjadi dalam situasi di mana ia dapat menyelamatkan seseorang dari bencana atau potensi terjadinya sesuatu yang kurang baik. Misalnya, ada seorang pria atau wanita yang ingin menikah.

Dia meminta nasihat tentang calon pasangannya. Maka, si pemberi nasihat wajib memberi tahu keburukan atau aib calon pasangannya sesuai dengan fakta yang diketahui pemberi nasihat. Atau seperti si A memberitahu pada si B bahwa si C berencana untuk mencuri hartanya atau membunuhnya atau mencelakakan istrinya, dlsb. Ini termasuk dalam kategori memberi nasihat. Dan hukumnya wajib seperti disebut dalam hadits di atas tentang 6 hak muslim atas muslim yang lain.

3. BOLEH

Imam Nawawi dalam Riyadus Shalihin 2/182 membagi gosip atau ghibah yang dibolehkan menjadi enam sebagai berikut:

Pertama, At-Tazhallum. Orang yang terzalimi boleh menyebutkan kezaliman seseorang terhadap dirinya. Tentunya hanya bersifat pengaduan kepada orang yang memiliki qudrah (kapasitas) untuk melenyapkan kezaliman.

Kedua, isti’ānah (meminta pertolongan) untuk merubah atau menghilangkan kemunkaran. Seperti mengatakan kepada orang yang diharapkan mampu menghilangkan kemungkaran: “Fulan telah berbuat begini (perbuatan buruk). Cegahlah dia.”

Ketiga, Al-Istifta’ atau meminta fatwa dan nasihat seperti perkataan peminta nasihat kepada mufti (pemberi fatwa): “Saya dizalimi oleh ayah atau saudara, atau suami.”

Keempat, at-tahdzīr lil muslimīn (memperingatkan orang-orang Islam) dari perbuatan buruk dan memberi nasihat pada mereka.

Kelima, orang yang menampakkan kefasikan dan perilaku maksiatnya. Seperti menampakkan diri saat minum miras (narkoba), berpacaran di depan umum, dll.

Keenam, memberi julukan tertentu pada seseorang. Apabila seseorang dikenal dengan julukan.

Kategori dan bolehnya ghibah untuk enam kasus di atas disetujui oleh Imam Qurtubi dan dianggap pendapat yang ijmak.

• Dalam Tafsir Al-Qurtubi 16/339 iya menyatakan:

Begitu juga ucapan anda pada hakim meminta tolong untuk mengambil hak anda yang diambil orang yang menzalimi lalu anda berkata pada hakim: Saya dizalimi atau dikhianati atau dighasab olehnya maka hal itu bukan ghibah. Ulama sepakat atas hal ini.

• As-Shan’ani dalam Subulus Salam 4/188 menyatakan:

Kebanyakan ulama berpendapat bahwa boleh memanggil orang fasik (pendosa) dengan sebutan Wahai Orang Fasiq!, Hai Orang Rusak! Begitu juga boleh meggosipi mereka dengan syarat untuk bermaksud menasihatinya atau menasihati lainnya untuk menjelaskan perilaku si fasiq atau untuk mencegah agar tidak melakukannya. Bukan dengan tujuan terjatuh ke dalamnya. Maka (semua itu) harus timbul dari maksud yang baik.

Share:

4 TINGKATAN MENUJU MAKRIFAT BILLAH

 



4 TINGKATAN ILMU MAKRIFAT 

Kata-kata ” Makrifat” sering terdengar ditelinga kaum muslimin Indonesia, tingkatan ilmu ini seringkali dipahami dengan tingkatan ilmu yang paling tinggi. Lalu apasih sebenarnya makrifat itu ?

Syaikh Haji Ahmad Rifa’i memberikan penjelasan bahwa yang dimaksud dengan makrifat yaitu ” Pemandenge ati tan kesamaran Ing Alloh dzat wajibul wujud tinemune, luweh sempurno ora ono kekurangane, dipandeng kelawan nurulloh peparingane kang diselehaken ing dalem telenge atine, dadi hasil waspodo ati tiningalan, ing barang opo penggawe saking pangeran qodrat, irodat, ilmu tan nono liyanikulah pemandenge wong makrifat ingaranan.”

Artinya, Pandangan hati kepada Alloh wajibul wujud yang Maha sempurna lagi tiada cela, Dipandang dengan Nurulloh, cahaya pemberian Allah yang diletakkan dalam mata hati, sehingga hati menjadi waspada dan penuh kesadaran bahwa apapun perbuatan yang dilakukan merupakan perbuatan Allah dan tiada lain merupakan qudrat, irodat serta IlmuNya yang maha sempurna, itulah yang dinamakan pandangan orang ahli makrifat.

Jadi yang dimaksud dengan ilmu makrifat menurut Syaikh Ahmad Rifa’i adalah selalu melihat fenomena yang terjadi dialam raya ini serta apa yang terjadi pada dirinya merupakan wujud dari qudrat, irodat dan ilmu dari Allah swt.

Dengan demikian yang dimaksud dengan orang yang arifun billah adalah orang yang senantiasa melihat Allah melalui bukti-bukti akan kekuasaan Allah yang tergambar dengan sangat jelas dari lubuk hatinya.

Melihat Allah dengan mata kepala adalah hal yang tidak mungkin dilakukan di dunia ini, akan tetapi melihatnya dengan mata hati dapat dilakukan oleh mereka para pencariNya dengan jalan memperhatikan makhluk ciptaanNya yang senantiasa menunjukkan eksistensi kholiqnya, itulah sebenarnya ilmu makrifat.

Sudahkah kita bermakrifat ? Jika sudah bersyukurlah kepada Allah atas nikmat yang diberikanNya, namun jikalau belum, perhatikanlah apa yang ada pada diri kita. Wa fil ardhi aayaatul lil muuqiniiin, wa fi anfusikum afalaa tubshiruun. ( Dan di bumi ada ayat bagi orang-orang yang yakin, dan juga didalam diri kalian, apakah kalian tidak memperhatikannya ? ) 

Ada 4 tingkatan ilmu makrifat, yaitu : 
1. Ilmu Syariat Syara’a artinya jalan, dapat dimaksudkan sebagai hukum, metode. Syariat ini tertuang didalam hukum-hukum fikih yang harus dipahami dan dikerjakan sesuai dengan aturan-aturan yang ada. Tingkatan kesadaran: ada milikku, ada milikmu.   

2. Ilmu Tarekat Thoraqo artinya jalan, perbedaannya dengan syara’a: kalau syara’a jalan di dalam kota, maka thoraqo jalan ke luar kota yang lebih panjang. Oleh sebab itu, maka tarekat disebut juga jalan untuk memahami hakekat. Orang yang menggunakan jalan ini disebut penganut tarekat, yang dipimpin oleh seorang guru tarekat. Mereka yang memasuki tarekat berkehendak untuk mendapatkan ridha Allah, dan disebut al-muridin atau salik atau orang yang menuntut ilmu suluk. Banyak sekali perkumpulan tarekat seperti Naqsabandiah, Qadiriah, Tijaniah, Sanusiah, dsb. Pengikut tarekat melakukan wirid-wirid tertentu yang dibimbing oleh guru tarekat. Tingkat kesadaran: milikku adalah milikmu dan milikmu adalah milikku.   

3. Ilmu hakekat Haqqo artinya kebenaran. Wujud dari kebenaran yang dapat dilihat adalah kejujuran, keadilan cinta kasih. Pada tingkatan ini orang telah memahami makna ibadah yang dilakukan, misalnya “sholat mencegah kemunkaran”, makna berzakat, makna berpuasa, makna berhaji. Ilmu ini juga disebut ilmu batin. Kenapa pula ilmu ini juga dikatakan ilmu batin? Ini kerana roh atau hati memang tidak dapat dilihat oleh mata kepala. Ia adalah makhluk yang tersembunyi. Maka ilmu ini dinamakan ilmu batin kerana ia membahaskan tentang hati dan sifat-sifatnya yang memang tidak dapat dilihat dengan mata lahir tapi dapat dilihat oleh mata batin. Tingkat kesadaran: tidak ada milikku, tidak ada milikmu.   

4. Ilmu makrifat Asal katanya arofa artinya tahu ; kenal pada Sang Pencipta. Batinnya sudah dekat dengan Allah. Semua gerakannya lillahitaala, dan janji Allah untuk membantu setiap aktivitas orang tersebut. Kata sebagian orang: “Ilmu ini sangat langka dan sakral. Tak sembarang orang bisa meraihnya, kecuali para wali yang telah sampai pada tingkatan ma’rifat. Wallohu A’lam
Share:

MANFA`AT SUKA NGOPI

Suasana Ngopi disela sela istirahat mengajar di MDTA Al Mubarok HM


FAIDAH MINUM KOPI MENURUT SYAIKH IHSAN JAMPES DAN ULAMA' ASWAJA.


عليك بأكل البُنِّ فى كلّ ساعة * ففى البنِّ للأكل خمس فوائد نشاط و تهضيم و تخليل بلغَم * تطَيُّب اَنْفاس و عون لقاصد.


"Minumlah kopi setiap waktu, karena ada lima faidah di dalamnya :

1.Membangkitkan semangat.

2.Melancarkan pencernaan. 3.Menghilangkan dahak.

4.Memperbaiki pernafasan.

5.Membantu tujuan".


Kitab:"Irsyadul Ikhwan"(Syeikh Ihsan Jampes Kediri).


Manfaat kopi untuk membuat semangat ibadah dan pekerjaan penting juga menghancurkan makanan agar tidak masuk angin dan menghilangkan dahak yang banyak Qohwah (Kopi).


Minuman Para Sufi Kopi merupakan minuman yang sangat ni'mat disajikan di segala kondisi.


Kopi juga memiliki cita rasa yang khas yang sangat melekat di lidah penikmatnya. 


Kopi juga terbukti mengandung unsur kimia yang bisa menolak rasa kantuk dan ini sangat berfaedah sekali bagi orang yang ingin bergadang atau memiliki aktifitas malam hari.


Namun taukah Anda bahwa kopi adalah minuman Para Sufi...??? 


Dan tahukah Anda bahwa Para Ulama yang berkomentar tentang kopi?


Di antara Ulama' yang berkomentar dalam kajian seperti yang dikutip oleh :

Al Allamah Abdul Qodir Bin Muhammad Al Jaziry Dalam kitabnya :

"Umdatus Shofwah fi Hukmil Qohwah".


Banyak Ulama' yang berfatwa mengenai hukum kebolehan meminum kopi seperti Syeh Zakariya Al anshori, Syeh Abdurrohman Bin Ziyad, Syeh Zarruq Al Maliki Al Maghribi, Syeh Abu Bakr bin Salim Attarimi, dan Syeh Abdulloh Al Haddad.


Nama-nama yang telah disebut di atas merupakan tokoh- tokoh besar Sufi. 


Tidak hanya berfatwa bahkan banyak juga Ulama' yang telah mengarang kitab yang isinya membahas khusus mengenai hukum kopi dan faidah Meminum kopi.


Di antaranya Sayyid Al Allamah Abdurrohman bin Muhammad Al Aidrus dalam "Risalah Inusi as-Shofwah bi Anfusi al-Qohwah".


Juga Al Imam Al Faqih Syeh Bamakhromah mengarang syair tentang kopi yang Syairnya di komentari oleh banyak Ulama'.


Lalu dari Indonesia juga ada Al-Allamah Syeh Ikhsan Jampes Kediri dalam kitabnya:

"Irsyadul Ikhwan fi Syurbil Qohwah wa Addukhon". 


Juga Syeh abdul Qodir Bin Syekh dalam kitab :

"Shofwatu As Shofwah fi Bayan hukmil Qohwah".


Juga dijelaskan dalam kitab Tarikh Ibnu Toyyib mengenai keutamaan Kopi dan banyak lagi Ulama' yang menjelaskan tentang kopi.


Share:

Abah Kyai Jazuli Syafa` Sang Inspirator Yang Visioner






KYAI AMAD JAZULI SYAFA`
SANG INSPIRATOR YANG VISIONER

(Sebuah Catatan Singkat Tentang Kiprah Dan Perjalanan Dakwah Beliau Yang Patut Dijadikan Teladan)


Di atas tanahmu kini banyak tangan menengadah, berdoa. Memohonkan Ampunan Atas Kekhilafan, Memohonkan Diterima dan dibalasnya Amal Amal Baikmu, Dan ditempatkan ditempat yang mulia bersama dengan kekasih-kekasih Allah disana.

Setelah diberi umur yang cukup panjang, Setelah menghirup udara selama lebih dari 60 tahun, Setelah berjuang melawan sakit yang diderita, Akhirnya engkau tinggalkan Dunia ini untuk selamanya.

Engkau sudah banyak berbuat, Kader-kadermu begitu banyak, Murid-muridmu tersebar dimana-mana, Mereka merasa kehilangan atas kepulanganmu, tersebab begitu banyak manfaat yang mereka terima darimu. Itu semua amal jariyah untukmu, sebagai bekal perjalanan panjangmu.

Suasana Prosesi Pemakaman Alm. Kyai Ahmad Jazuli Syafa


 

Yang Kita Tahu...

Engkau adalah Bapaknya santri brebes Yang menimba ilmu di pondok Pesantren Lirboyo kediri. Semua santri merindukan kehadiranmu, mereka Ingin tahu kabar orang tua dan keluarga yang ada dirumah, dan kabar itu didapatkan dari engkau yang setiap Kamis legi istiqomah sowan ke Lirboyo untuk mengaji kitab Al-Hikam kepada masyayikh. Engkaupun Rela merepotkan diri menerima dan membawa titipan-titpan dari wali santri untuk diberikan kepada anaknya, entah itu berupa uang, makanan, pakaian dan lain-lain. Perhatianmu kepada para santri bagaikan orang tua kepada anaknya sendiri, Engkau tak sungkan membimbing dan memberikan motivasi motivasi kepada mereka agar dalam bertholabul ilmi menghasilkan apa yang dicita-citakan, agar ketika sudah berada dirumah benar-benar menjadi santri yang dibanggakan orang tua, masyayikh dan masyarakat. agar ketika berkiprah di tengah-tengah masyarakat tetap menjadi santri dengan tidak meninggalkan identitas ke_santriannya.

 

Almarhum bersama keluarga

Yang kita Tahu....

Engkau adalah Kyai Yang Alim Yang Bijak, Faqih yang Shufi, pun Engkau adalah seorang organisatoris ulung. Dengan kelebihan yang engkau miliki Sehingga Masyarakat dari semua kalangan menerima Dakwahmu. Engkau kerap sekali menerima curhatan curhatan para santri, walisantri, Alumni, Pengurus organsasi, Pengelola pendidikan, Pengamal tarekat, pelaku usaha, petani dan lain-lain. mereka Datang hanya sekedar untuk mencurahkan masalah-masalah yang dihadapi, kemudian setelah mendapatkan masukan-masukan darimu Merekapun pulang dengan keadaan hati tercerahkan. Al kisah, disebuah desa ada konflik antara masyarakat dengan pengamal ajaran yang dianggap “sesat” oleh beberapa pemuka agama. Para pengamal ajaran yang dianggap “sesat” sowan kepadamu, kemudian Engkau Memberikan wejangan rohani dengan membesarkan hatinya tanpa menghakimi, tapi engkau memeluk hatinya, Mengajak pelan-pelan dengan tanpa mengejek, sehingga mereka merasa terayomi. Dengan kepiawaian yang engkau miliki dan kebijaksanaan, dengan kelenturan dan sentuhan Ruh cara dakwahmu, Sehingga sebagian dari mereka mengikuti petuah-petuah yang engkau berikan tanpa merasa “diluruskan”. Pada akhirnya Lambat laun Merekapun menjadi santrimu.



Yang kita Tahu....

Engkau Sang kyai yang Gemar silaturrahmi. Bersilaturrahmi kepada Siapa saja, kepada yang Alim atau yang Awam, kepada yang kyai atau yang Santri, Kepada yang senior atau yang junior, kepada Yang kaya atau yang miskin. Sangkin Gemarnya engkau  bersilaturrahmi menjadikan semakin banyak yang kau kenal, semakin banyak kawan, semakin banyak pula dari mereka yang kemudian tertarik untuk memondokkan anaknya. sosialisasi “masiv” yang kau jadikan kegemaran inilah mungkin yang menjadi sebab santri brebes semakin bertambah di Ponpes Lirboyo. Sangkin Banyaknya Alumni lirboyo dari berbagai angkatan yang kau kenal dan hafal karena intensnya bersilaturrahmi, Tidak jarang para santri yang ingin mendapatkan data Alumni Sepuh Menjadikan engkau sebagai sumber rujukan, kau kenal namanya hafal domisilinya serta Alumni angkatan tahun berapa.

 


Yang kita Tahu....

Kau Sang Organisatoris Ulung, inspirator dari setiap gerakan, Tetap salaf di tengah-tengah modernsasi. Engkau Sang kyai Salaf yang Shufi yang tetap menjadi berlian ditengah-tengah Zaman yang serba modern, serba digital. Kau Sang Shufi yang Mengikuti perkembangan zaman dan tetap tegak membangun mental spiritual umat dengan sistem Salaf, Kau simbol Santri yang berdakwah tanpa merubah identitas kesantriannya. Tercatat kau sang muassis berdirinya pondok pesantren Al Mubarok Hidayatul Mubtadiin Siandong Larangan brebes, Sang inspirator berdirinya SMK Maarif NU kecamatan Larangan, Sang Penggagas Bedirinya SMK Aryasingasari Berbasis pesantren Lamaran Kecamatan Larangan. Sang penggagas Dakwah keliling Setiap Ahad kliwon untuk kegiatan Rutin warga Nahdliyyin kecamatan Larangan. Totalitas berkhidmah kepada NU kau buktikan dengan Mengemban Amanah Menjadi Ketua MWCNU Kecamatan Larangan periode 2005-2010. Berkhidmah Kepada Masyayikh lirboyo melalui Organisasi Santri dan Alumni Lirboyo dengan menjabat Selama dua periode menjadi ketua HIMASAL BREBES. Dan Namamupun diabadikan sebagai nama asrama yang ada di pondok pesantren lirboyo dengan nama “Aula Al Jazuli”.


Yang kita Tahu...

Di Akhir Akhir Tahun Hidupmu kau “Wakafkan” Seluruh Waktu dan tenagamu Untuk Membimbing umat, Membangun Karakter umat dengan Sentuhan-sentuhan mutiara hikmah kitab Al Hikam. Kegiatan -kegiatan pengajian kitab kuning dengan metode utawi iki iku yang kelihatannya sudah tidak releven lagi di era digitalic ini, ditengah-tengah Maraknya para pendakwah yang memoles metode dakwahnya dengan mengikuti trend, Dengan Dipromosikan melalui media sosial dengan harapan dapat meraih simpati umat, Dimanage sedemikian rupa dan Dipasarkan di Channel-Channel Medsosnya Berharap meraup pundi-pundi rupiah. Kau Tak sebegitunya, Kau tegak hanya berharap berkah, Berkah dari sang Muallif, Berkah dari Khidmah Masyayikh, Berkah dari Syiar Ilmu. Terbukti Kau laris manis makin dicari dan digemari masyarakat. Sejumlah Kegiatan Pengajian Kitab Al-Hikam Yang kau Syiarkan kini Tersebar di berbagai tempat di sejumlah masjid Desa kabupaten brebes, Sejumlah MWCNU-MWCNU juga kau isi kajian-kajian Kitab karya As Syaikh Ibnu `Athaillah As- Sakandary Al-Andalusy dengan sistem selapanan. Juga Jamiyyah Alumni Lirboyo Atau HIMASAL Tingkat Kecamatan Mempercayakan Engkau untuk Mengkaji kitab salaf.

 



Sahabatku Gus Amrullah Malik shofy (Pengasuh PP. Az-Ziyadah Ketanggungan, Putera Alm. KH. Zainal Asyikin) Menceritakan kenangannya kapadaku tentag Takdzimnya Engkau Kepada Masayikh lirboyo, Gus Opy Bercerita “Pesan yang tiap Kali Ngaji Al-Hikam rutinan rabu Kliwon PAC HIMASAL Ketanggungan yang Mesti Beliau Sampaikan adalah

موافقة المشايخ سبب لمنفعة العلوم.

Maqolah inilah Yang Selalu menjadi Motivasi Beliau(Engkau) Untuk Selalu Khidmah kepada Masyayikh terutama Masyayikh Lirboyo. Dan Maqolah ini Beliau Dapatkan langsung Dari Guru Beliau yang juga alumni Lirboyo yakni Al Marhum Al Maghfurulah KH. Imam Royani Luwungragi yang sekaligus  Juga Guru Dari KH. Subkhan Makmun Pengasuh Pondok Pesantren As-Salafiyyah Luwungragi Brebes.

 

Kyai...

Kini kau telah Tiada, Sungguh tidak mudah mencari penggantimu. Akan tetapi kader-kadermu begitu banyak yang Insya allah Siap untuk Berjuang melanjutkan dakwahmu.

Ada Ustadz Abdul haq, Ustadz Zaenal Arifin, Ust. Ahmad Sururi, Ustadz Athoillah Sofwan, Ustadz Kholid Badrudin, Ustadz Amrullah malik sofi, Ustadz Mawardi, Ustadz Imam Muslih, Ustadz Taufik Shofi, Ustadz Farhan Musa, Ustadz Muhammad Toha Dan Masih banyak lagi.

اللَّهُمَّ أجُرني فِي مُصِيبَتِي واخلُف لِي خَيْرًا مِنْهَا

Ya Allah, Berilah daku pahala dalam musibahku ini, dan gantikanlah buatku yang lebih baik daripadanya.


اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِمَشَايِخِنَا وَلِمَنْ عَلَّمَنَا وَارْحَمْهُمْ، وَأَكْرِمْهُمْ بِرِضْوَانِكَ الْعَظِيْمِ، فِي مَقْعَد الصِّدْقِ عِنْدَكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

 

Beliau Wafat pada hari Senin Kliwon, 2 Agustus 2021/ Bertepatan dengan 23 Dzulhijjah 1443 H.

 

Ditulis Oleh : M. Farichin ( Khodim Madrasah Al Mubarok Hidayatul Mubtadiin Siandong Larangan Brebes)

 

Share:

HUKUM AMPLOP KONDANGAN, TERMASUK HUTANG ATAU HADIAH?




Assalamualaikum Wr. Wb.

Dalam perayaan semisal walimah, hal yang sering ditemukan adalah pihak tamu undangan yang memberikan amplop berisi uang kepada tuan rumah. Yang menjadi kejanggalan, apakah hal tersebut termasuk hutang atau murni hadiah? Mohon penjelasannya.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.


Admin- Wa’alaikumsalam Wr. Wb.

Di era kenormalan baru ini berbagai perayaan dan kondangan semisal walimah pernikahan atau sesamanya, sudah mulai banyak digelar. Dan hal yang tidak pernah terlepas dari acara semacam itu ialah amplop berisi uang dari para undangan untuk pihak tuan rumah.

Mengenai status pemberian tersebut, Sayyid Abi Bakr Syato ad-Dimyati menjelaskan dalam kitab I’anah at-Thalibin demikian:

وَمَا جَرَتْ بِهِ الْعَادَةُ فِيْ زَمَانِنَا مِنْ دَفْعِ النُّقُوْطِ فِي الْأَفْرَاحِ لِصَاحِبِ الْفَرْحِ فِيْ يَدِهِ أَوْ يَدِ مَأْذُوْنِهِ هَلْ يَكُوْنُ هِبَّةً أَوْ قَرْضًا؟ أَطْلَقَ الثَّانِيَ جمْعٌ وَجَرَى عَلَى الْأَوَّلِ بَعْضُهُمْ… وَجَمَّعَ بَعْضُهُمْ بَيْنَهُمَا بِحَمْلِ الْأَوَّلِ عَلَى مَا إِذَا لَمْ يُعْتَدِ الرُّجُوُعُ وَيَخْتَلِفُ بِاخْتِلَافِ الْأَشْخَاصِ وَالْمِقْدَارِ وَالْبِلَادِ وَالثَّانِيْ عَلَى مَا إِذَا اِعْتِيْدَ وَحَيْثُ عُلِمَ اخْتِلَافٌ تَعَيَّنَ مَا ذُكِرَ

“Kebiasaan yang berlaku di zaman kita, yaitu memberikan semacam kado hadiah perkawinan dalam sebuah kondangan, baik secara langsung kepada orangnya atau kepada wakilnya, apakah semacam itu termasuk ketegori pemberian cuma-cuma atau dikategorikan sebagai hutang?Maka mayoritas ulama memilih mengkategorikannya sebagai hutang. Namun ulama lain lebih memilih untuk mengkategorikannya sebagai pemberian cuma-cuma…. Dari perbedaan pendapat ini para ulama mencari titik temu dan menggabungkan dua pendapat tersebut dengan kesimpulan bahwa status pemberian itu dihukumi pemberian cuma-cuma apabila kebiasaan di daerah itu tidak menuntut untuk dikembalikan. Konteks ini akan bermacam-macam sesuai dengan keadaan pemberi, jumlah pemberian, dan daerah yang sangat beragam. Adapun pemberian yang distatuskan sebagai hutang apabila memang di daerah tersebut ada kebiasaan untuk mengembalikan. Apabila terjadi praktek pemberian yang berbeda dengan kebiasaan, maka dikembalikan pada motif pihak yang memberikan” (I’anah at-Thalibin, III/48).

Kesimpulan

Kesimpulannya, amplop tersebut statusnya sesuai tujuan orang yang memberi. Namun jika tidak diketahui, maka diperinci:
Pertama berstatus Hibah (pemberian cuma-cuma) apabila kebiasaan yang berlaku di daerah tersebut tidak ada tuntutan untuk mengembalikan. Kedua berstatus Qordlu (hutang) apabila kebiasaan yang berlaku di daerah tersebut menuntut adanya pengembalian. []waAllahu a’lam

Artikel ini telah tayang di Lirboyo.Net


Share:

TIPS IMAM FAHRUDDIN AR-RAZI AGAR NASIHAT MUDAH DITERIMA

Ust. Farhan Musa Dalam Pengajian Rutin Kitab Minhajul Abidin Di PonPes Al Mubarok Hidayatul Mubtadiin Siandong


TIPS IMAM FAHRUDDIN AR-RAZI AGAR NASIHAT MUDAH DITERIMA


Banyak orang yang bisa mengutarakan nasihat. Mereka mencoba memberikan jalan terang akan persoalan hidup yang sedang dialami oleh seseorang. Namun perlu diingat bahwa nasihat belum tentu disambut baik oleh orang yang menerimanya.


Perihal masalah ini, Imam Al-Ghozali memberikan komentar dalam Kitab Ayyuhal Walad, di mana ia berpendapat:


اَلنَّصِيْحَةُ سَهْلَةٌ وَالْمُشْكِلُ قَبُوْلُهَا


“Nasihat itu sangat mudah (ketika diungkapkan), sedang menerima nasihat adalah sesuatu yang sangat sulit.”


Pada asalnya, nasihat merupakan suatu hal yang baik. Tetapi seringkali nasihat berubah menjadi rasa pahit, terutama bagi orang yang hatinya diselimuti hawa nafsu yang berlebihan.


Sebaiknya bagi orang yang ingin memberikan nasihat atau saran, harus mengetahui hakikat akan menasihati itu sendiri. Imam Fahruddin Ar-Razi berargumen:


وَحَقِيْقَةُ النُّصْحِ اَلإِرْسَالُ إِلَى الْمَصْلَحَةِ مَعَ خُلُوْصِ النِّيَةِ مِنْ شَوَائِبِ الْمَكْرُوْهِ


“Hakikat menasihati adalah menyampaikan kemaslahatan dengan disertai bersihnya niat dari berbagai hal-hal kotor yang tidak disukai.”[1]


Ini diharapkan agar orang yang menasehati tidak menganggap dirinya lebih tinggi derajatnya dari orang yang dinasehati, juga supaya terhindar dari pikiran-pikiran buruk ketika ia sedang memberikan nasihat. Dengan begitu, orang yang diberi nasihat akan lebih banyak menerima daripada menolaknya.


Artikel ini telah Tayang di Lirboyo.net Dengan Judul "ARGUMEN IMAM FAHRUDDIN AR-RAZI AGAR NASIHAT MUDAH DITERIMA"

Share:

Murid Laksana Emas Permata, Guru Cukup Laksana Timbangan Belaka.

 MEMBELI KERINGAT GURU 

Dalam sebuah diskusi, seorang murid bertanya kepada gurunya, 

Murid : "Jika memang benar para guru adalah orang-orang yang pintar, mengapa bukan para guru yang menjadi pemimpin dunia, pengusaha sukses, dan orang-orang kaya raya itu? 


Gurunya tersenyum, tanpa mengeluarkan sepatah kata pun, ia masuk ke ruangan nya, dan keluar kembali dengan membawa sebuah timbangan. 


Ia meletakkan timbangan tersebut diatas meja, dan  berkata : " Anakku, ini adalah sebuah timbangan, yang biasa digunakan untuk mengukur berat emas dengan kapasitas hingga 5000 gram". 


"Berapa harga emas seberat itu? " 


Murid mengernyitkan keningnya, menghitung dengan kalkulator dan kemudian ia mejawab, 


"Jika harga satu gram emas adalah 800 ribu rupiah, maka 5000 gram akan setara dengan 4 milyard rupiah," 


Guru : "Baik lah anakku, sekarang coba bayangkan seandainya ada seseorang yang datang kepadamu membawa timbangan ini dan ingin menjualnya seharga emas 5000 gram, adakah yang bersedia membelinya?" 


Murid berkata : "Timbangan emas tidak lebih berharga dari emasnya, saya bisa mendapatkan timbangan tersebut dengan harga dibawah dua juta rupiah, mengapa harus membayar sampai 4 milyar?" 


Guru menjawab : *"Nah, anakku, kini kau sudah mendapatkan pelajaran, bahwa kalian para murid, adalah seperti emas, dan kami adalah timbangan akan bobot prestasimu, kalianlah yang seharusnya menjadi perhiasan dunia ini, dan biarkan kami tetap menjadi timbangan yang akurat dan presisi untuk mengukur kadar kemajuanmu. "* 


Guru berkata lagi, "Satu lagi pertanyaanku. Jika ada seseorang datang kepadamu membawa sebongkah berlian ditangan kanannya dan seember keringat di tangan kirinya, kemudian ia berkata : *"Ditangan kiriku ada keringat yang telah aku keluarkan untuk menemukan sebongkah berlian yang ada ditangan kananku ini, tanpa keringat ini tidak akan ada berlian, maka belilah keringat ini dengan harga yang sama dengan harga berlian"* 


"Apakah ada yang mau membeli keringatnya? " 


"Tentu tidak." Ujar guru lagi. 


"Orang hanya akan membeli berliannya dan mengabaikan keringatnya. Biarlah kami, para guru, menjadi keringat itu, dan kalianlah yang menjadi berliannya." 


Sang murid menangis, ia memeluk gurunya dan berkata : "Wahai guru, betapa mulia hati kalian, dan betapa ikhlasnya kalian, terima kasih guru. Kami tidak akan bisa melupakan kalian, karena dalam setiap kemajuan kami, setiap kilau berlian kami, ada tetes keringatmu..." 


Guru berkata : "Biarlah keringat itu menguap, mengangkasa menuju alam hakiki disisi ilahi rabbi, karena hakikat akhirat lebih mulia dari segala pernak-pernik di dunia ini." 


Untuk semua guruku, termasuk guru ngajiku. Terima kasih atas segenap perjuanganmu yang telah mendidikku. Barakallahu....





Share:

Empat Kiat Membangun Rumah Tangga Bahagia Menurut Nabi SAW

https://youtu.be/-3-zi_7IkMk 

Empat Kiat Membangun Rumah Tangga Bahagia Menurut Nabi SAW 




Rumah tangga bahagia adalah dambaan setiap keluarga. Namun, tidak semua pasangan (keluarga) bisa mencapainya. Maka, diperlukan pondasi yang kuat untuk membangun biduk rumah tangga bahagia. 

Ada Empat kiat untuk membentuk keluarga bahagia menurut Rasul SAW, Seperti Hadist nabi yang diriwayatkan oleh Sahabat Ad Dailimi.

 أَرْبَعٌ مِنْ سَعَادَةِ اْلمَرْءِ أَنْ تَكُوْنَ زَوْجَتُهُ صَالِحَةً وَأَوْلاَدُهُ أَبْرَارًا وَخُلَطَائُهُ صًالِحِيْنَ وَأَنْ يَكُوْنَ رِزْقُهُ فِى بَلَدِهِ

Yang Pertama, Istri/Suami yang Baik atau shaleh shalehah. Dalam memilih calon suami/istri jangan hanya dilihat dari ketampanan dan kecantikannya semata. Karena ketampanan dan kecantikan tidak dapat menjamin kebahagiaan rumah tangga. Tetapi pilihlah pasangan yang taat beragama. Insyaallah, kebahagiaan akan kita dapatkan.

Kriteria Suami yang baik adalah Yang Mampu bertanggung jawab atas Perintah Allah SWT serta Mampu Menjalankn Amanah yang dititipkan kepadanya Berupa Anak isteri untuk Diberi Nafkah.

Kriteria wanita shalehah menurut agama, adalah wanita yang taat kepada suami. Mampu menjaga harta dan kehormatannya ketika ditinggalkan suaminya. Bahkan, Rasulullah saw meletakkan ciri wanita yang taat, sebagai kriteria utama. Wanita adalah tiang negara. Bila wanitanya baik, maka baik pula negaranya. Begitu juga sebaliknya seorang ibu yang baik, lebih utama dibandingkan 100 kepala sekolah yang baik.

https://youtu.be/NfbkP05uq44

https://youtu.be/sc7dsIXmMTI

https://youtu.be/kgmO7pCbxc4

Yang kedua, adalah pasangan yang memiliki anak shaleh. Dalam membentuk anak shaleh, saat ini bukan perkara mudah. Membutuhkan energi, pikiran, usaha, dan biaya maupun doa yang cukup dari orang tua. Karena saat ini, lingkungan sekitar anak telah dicemari oleh polusi teknologi dan arus globalisasi yang menggerus nilai-nilai agama, moral dan kearifan sosial.

Anak harus diberi bekal agama yang kuat, untuk menangkal pengaruh buruk tersebut. Satu-satunya alat penangkal yang paling kuat hanyalah agama. Untuk itu, tanamkan nilai – nilai agama sejak kecil. Sehingga kelak anak akan tumbuh dengan sehat.

Ketiga adalah, diperlukan teman dan lingkungan yang alim. Karena pengaruh lingkungan, sangat besar dan dominan dalam menciptakan kebahagiaan rumah tangga. Bila kita tidak jeli memilih lingkungan atau teman, maka kita akan mudah terpengaruh dengan gaya hidup yang materialistis dan hedonisme.

Masyarakat seringkali salah menilai orang, karena hanya dinilai dari harta dan jabatannya yang tinggi. Sementara mereka yang alim, tetapi tidak memiliki kelebihan harta cenderung diabaikan. Sesungguhnya Allah swt melihat hati dan amal kita.

Yang Ke Empat, adalah memiliki pekerjaan yang baik, Seorang suami, harus memiliki pekerjaan (penghasilan) yang baik. ”Tapi upayakan untuk bekerja tidak jauh dari tempat tinggal. 

Demikian Empat kiat Dalam Meraih Rumah tangga yang Bahagia. Semoga Keluarga kita Dijadikan Allah Menjadi keluarga yang Sakinah Mawaddah Warohmah Dan Barokah. Amiin 


https://youtu.be/-3-zi_7IkMk

https://youtu.be/AHLiXCaa0LY


Share:


 https://youtu.be/N-Rw2ldo_xs

Share:

4 KARAKTER WANITA, ANDA TIPE YANG MANA ?

 



4 TIPE KARAKTER WANITA YANG DIABADIKAN DALAM AL QUR`AN

Pertama, tipe wanita dengan kepribadian kuat. Tipe ini diwakili Siti Asiyah, istri Fir'aun. Walaupun berada dalam "cengkeraman" Fir'aun, dia tetap teguh menjaga akidah dan harga dirinya sebagai seorang Muslimah.

Allah SWT mengabadikan doanya dalam Alquran, ''Ya Tuhanku, bangunkanlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam syurga dan selamatkanlah aku dari Fir'aun dan perbuatannya dan selamatkan aku dari kaum yang zalim (QS At Tahrim: 11). 

Kedua, tipe wanita yang berusaha menjaga kesucian dirinya. Tipe kedua ini diwakili Siti Maryam. Dalam surat Maryam ayat 20 disebutkan bahwa Maryam adalah seorang wanita suci yang tidak pernah disentuh seorang lelaki pun.

Karena keutamaan inilah, Allah SWT berkenan mengabadikan namanya menjadi nama salah satu surat dalam Alquran dan menjadikannya ibu dari seorang nabi yang agung yaitu nabiyullh isa As. 

Ketiga, tipe wanita penghasut, penebar fitnah, penggemar gosip, dan sangat buruk hatinya. Dia adalah Hindun, istrinya Abu Lahab. Alquran menjuluki wanita ini sebagai "pembawa kayu bakar" atau wanita penyebar fitnah dan permusuhan. 

Allah SWT berfirman dalam surat Al Lahab, ''Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan sesungguhnya dia akan binasa dan demikian pula istrinya, pembawa kayu bakar yang di lehernya ada tali dari sabut.'' 

Dalam sejarah diceritakan bagaimana "kehebatan" Hindun dalam menyebarkan gosip dan fitnah tentang Rasulullah SAW. 

Hindun pun dikenal sebagai partner terbaik Abu Lahab untuk menghambat dakwah Islam.

Keempat, tipe wanita penggoda. Tipe ini diperankan oleh Siti Zulaikha. 

Petualangan Zulaikha dalam menggoda Yusuf, dijelaskan dalam Alquran Surat Yusuf, ''Dan wanita (Zulaikha) yang Yusuf tinggal di rumahnya, menggoda Yusuf untuk menundukkan dirinya (kepadanya) dan dia menutup pintu-pintu seraya berkata, "Marilah ke sini,"

Walaupun para tokoh yang dikisahkan dalam Alquran tersebut hidup ribuan tahun yang lalu, tapi karakteristik dan sifatnya tetap abadi hingga sekarang.

Ada tipe wanita pejuang yang kokoh keimanannya. Ada tipe wanita yang tegar dalam menjaga kesucian dirinya. Ada tipe wanita penghasut, dan ada pula tipe wanita penggoda.

Semoga Anda Tetap menjadi wanita kebanggaan Semua orang karena akhlak dan budi pekertinya. 

Share:

4 HAL YANG BISA MENAIKKAN DERAJAT SESEORANG

 






4 HAL YANG BISA MENAIKKAN DERAJAT SESEORANG

Menurut KH. Hasan Zamzami Makhrus, Pengasuh Ponpes Al Baqoroh Lirboyo Kediri, Di sela-Sela Kegiatan Pengajiannya Beliau Mengatakan Bahwa; Ada 4 perkara yg menjadikan derajat seseorang itu naik" 

Pertama, orang yg berilmu bisa mengangkat derajatnya naik. Entah itu ilmu syari'at, entah itu ilmu formal. Kalau ilmu syari'at, mulia 'indallah (disisi Allah), dan 'indannas (dimata manusia), tetapi kalau formal hanya mulia 'indannas saja. Sehingga orang yg mencari ilmu, kalau mati akan di catat mati syahid.


Kedua, tatakrama. Tatakrama atau etika itu penting sekali. Dengannya, bisa memuliakan guru, bisa berbaik hati. Bisa berbaik hati dan mengasihi anak kecil, itu penting sekali. Monggo kita mondok mesantren jauh-jauh mencari ilmu syari'at, kita berbuat baik pada teman kita, memuliakan guru-guru kita, semua dengan tatakrama, itu sangat penting sekali.


ketiga, adalah jujur. Ngalor, nggih ngalor, ngidul nggih ngidul. Maksudnya dengan temannya, dengan gurunya, yg jujur. Kalau orang jujur, insya Allah hidupnya bakal enak.


إن الصدق يهدي إلى البر وإن البر يهدي إلى الجنة


"Sesungguhnya kejujuran bisa membuat sampai kepada kebaikan. Dan kebaikan bisa membuat sampai kepada surga." (HR. Bukhari)


Sekarang mencari orang jujur itu sulit, monggo kita biasakan di pondok sejujur mungkin. Insya Allah kalau sudah terbiasa, di masyarakat nanti akan jujur. Jujur hidupnya maka jujur pula pergaulannya.


Keempat, adalah bisa dipercaya. Dititipi barang, bisa dipercaya, dititipi jabatan ya bisa dipercaya. Itu penting sekali. Karena orang kalau tidak bisa dipercaya maka akan berat sekali. Dititipi uang temannya, hilang. Dititipi jabatan malah diselewengkan. Tidak bisa menjaga amanahnya. Kita harus bisa dipercaya, amanah itu penting sekali. Keempat-empatnya ini insya Allah dipondok pesantren diajarkan.


Untung-untungnya anak adalah anak yg berada di pondok pesantren. Sebab di pondok pesantren, insya Allah anaknya mengaji, ibadah, dan insya Allah tidak maksiyat. Dan juga orang tuanya sangatlah beruntung. Untung-untungnya orang tua adalah yg anaknya berada di pondok pesantren. Karena dia nyambut gawe atau bekerja, nafqahi anak untuk mengaji, dan insya Allah barokah.


والذين أمنوا واتبعتهم ذريتهم بإيمانٍ ألحقنا بهم ذريتهم


"Dan orang-orang yg beriman dan yg anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka." (QS. at-Thur : 21)


Besok, diakhirat antara anak dan orang tua dikumpulkan. Seiman tapi syaratnya, kalau orang tuanya islam, anaknya islam, maka dikumpulkan. Bilamana orang tua derajatnya lebih tinggi, maka anaknya akan dikumpulkan dengan orang tuanya. Begitu juga sebaliknya, bila anaknya derajatnya lebih tinggi, maka orang tua akan dikumpulkan dengan anaknya. Disamakan pula dengan dzurriyyah bin nasab (keturunan dengan jalur nasab) yaitu dzurriyyah bissabab. Dzurriyyah bissabab itu seperti antara murid dan guru. Besok di akhirat, antara murid dan guru akan dikumpulkan. Guru dengan guru-gurunya akan dikumpulkan. Sampai kelak dikumpulkan dengan Kanjeng Nabi Saw.


Orang yg paling dekat dengan Kanjeng Nabi Saw adalah orang yg paling banyak membaca sholawat. Kita membaca sholawat itu penting sekali. Karena kelak kita masuk surga kalau tidak mendapatkan syafaat dari Kanjeng Nabi Saw ya tidak bisa. Kita masuk surga bukan karena ibadah kita tetapi karena syafa'ate Kanjeng Nabi Saw (amal ibadah hanya nilai plus). Maka bersholawat itu keutamaannya sangat besar sekali. Kalau kita memperbanyak membaca sholawat akan menyebabkan hati kita menjadi qona'ah, syukur. Wes gak pengen opo-opo. Kita harus punya sifat qona'ah, kalau tidak punya maka tidak akan pernah bersyukur.


Walaupun bukan Kiyai atau alim, kalau mahabbah cinta dengan kiyai, orang alim, insya Allah anak keturunannya nanti akan menjadi orang alim. Pentingnya kita senang, mahabbah cinta dengan orang alim, dengan orang-orang sholeh, dengan harapan anak keturunan kita nanti dijadikan orang alim dan sholeh."




اللهم صل وسلم على سيدنا محمد وعلى آل سيدنا محمد

Share:

4 CIRI ANAK DURHAKA KEPADA ORANG TUA, APA ANDA TERMASUK ?


sumber: Googlepictures.

4 CIRI ANAK YANG DURHAKA KEPADA ORANG TUANYA

Allah SWT berfirman dalam surat Al isra` yang artinya :

Dan Rabb-mu telah memerintahkan kepada manusia jangan lah ia beribadah melainkan hanya kepada-Nya dan henaklah berbuat baik kepada kedua orang tua dengan sebaik – baiknya. Dan jika salah satu dari keduanya atau kedua – duanya telah berusia lanjut disisimu, maka jangan lah katakan kepada keduanya ‘ah/uf’ dan jangan lah kamu membentak keduanya"

Sungguh beruntung seorang anak yang bisa menyayangi kedua orangtuanya. Sebaliknya, celakalah seorang anak yang durhaka kepada keduanya karena tak mampu menghormati apalagi menyayangi ayah dan ibunya.

empat ciri anak yang durhaka kepada orangtuanya adalah :

Pertama, jika orangtuamu harus memilih diam karena takut engkau marah, maka sangat mungkin engkau adalah anak durhaka!

Kedua, jika orangtuamu harus berhati-hati dalam berbicara berbicara denganmu karna takut engkau marah, maka sangat mungkin engkau adalah anak durhaka!

Ketiga, jika orangtuamu takut memberi usulan yang baik untukmu karena takut engkau marah, maka sangat mungkin engkau adalah anak durhaka!

Keempat, jika orangtuamu takut mengungkapkan keinginanmu yang engkau mampu untuk memenuhinya karena takut engkau marah, maka sangat mungkin engkau adalah anak durhaka!

Anda memiliki ciri di atas? Semoga tidak. Nau’dzubillah



Share:

SEBAB DESA TIDAK MAJU DAN BERKEMBANG

 

Kenapa Desa Tidak Maju?.. Karena Cara Pandangnya.

(Masjid Desa Siandong dan Penjalinbanyu)



Memberdayakan atau membangun desa yang utama adalah membangun cara pandang terhadap desa itu sendiri, dari seluruh stake holder desa. Mulai dari Kepala Desa, Perangkat Desa, Lembaga Desa hingga masyarakatnya. Memiliki cara pandang yang salah, juga akan menjadikan desa itu stagnant atau berjalan di tempat. Walau seluruh dana digelontorkan untuk membangun desa tersebut. Namun apabila memiliki cara pandang yang tepat, maka akan mudah dipahami bagaimana desa bisa berkembang, mau dibawa kemana dan dengan cara apa desa mampu berkembang pesat.

Dalam hal ini, saya akan menyampaikan beberapa cara pandang masyarakat desa tentang desanya. Sehingga bisa menjadi referensi seperti apakah kita memandang desa selama ini dan bagaimana seharusnya yang tepat cara pandang terhadap suatu desa. Ada empat cara pandang terhadap desa sebagai berikut:

  1. Cara Pandang Birokratis ( بيروقراطية) bahwa desa dan pemerintahannya hanya sebagai daerah administratif yang menjalankan pemerintahan saja. Dalam cara pandang ini pemerintah desa lemah, karena hanya merasa sebagai pelayan masyarakat. Dan begitu juga masyarakatnya, hanya memandang desa sebagai pelayan dalam mengurusi surat surat saja. Dalam hal ini pemerintah desa juga lemah, masyarakatnya juga lemah.
  2. Cara Pandang Community(تواصل اجتماعي) bahwa desa hanya merupakan sebuah sekumpulan masyarakat yang memiliki tujuan tertentu, punya adat tertentu dan lebih mementingkan kebersamaan daripada kemajuan. Biasanya jika ada hal hal yang baru dari luar mudah ditolak demi kebersamaan / komunitas. Dalam hal ini masyarakatnya kuat, tetapi pemerintah desanya lemah.
  3. Cara Pandang Korporasi (شَرِكَة)   merupakan sebuah lembaga sebagai perpanjangan tangan dari negara atau pemerintah pusat, sehingga pemerintahannya kuat, pemerintahan desanya dominatif termasuk kepala desanya. Pemerintah desa melayani juga mengontrol masyarakat. Dan dalam hal ini, pemerintahan desanya yang kuat, masyarakatkanya yang lemah.
  4. Cara Pandang Entitas (شخصية)  bahwa seluruh desa baik masyarakatnya maupu pemerintahannya merasa satu kesatuan entitas untuk berpikir bersama, berbuat bersama dan maju bersama. Saling mengontrol bersama dan dalam satu kesatuan untuk membangun dan maju bersama. Membangun desa ibarat membangun sebuah negara kecil secara demokratis dan saling menguatkan.

Ke empat tersebut merupakan cara pandang masyarakat terhadap desa, kita bisa menilai desa kita cara pandangnya seperti apa?

Share:

7 Kewajiban Orang Tua Terhadap Anak

7 Kewajiban Orang Tua Terhadap Anak dalam Islam, Apa Saja?

(Pemenang lomba foto keluarga ceria./Al mubarok HM Ceria. Doc)


Bukan hanya anak saja yang harus memenuhi kewajibannya pada orang tua. Melainkan kewajiban orang tua terhadap anak pun harus dipenuhi. Dalam Islam, anak sesungguhnya merupakan titipan dan berhak mendapatkan haknya dari kedua orang tua.

Anak adalah titipan Allah SWT. Jadi, kapanpun Allah ingin mengambil kembali titipannya tersebut, maka tidak akan ada yang dapat menghalangi-Nya, oleh karenanya jangan pernah menyia-nyiakannya.

Segala perilaku anak selama di dunia adalah tanggung jawab orang tuanya. Termasuk mendidik, dan mengasihi seorang anak itu adalah tanggung jawab orang tuanya.

Dengan demikian maka memberikan pengetahuan agama terhadap anak juga adalah merupakan kewajiban orang tua terhadap anak.

Bukan hanya anak saja yang harus memenuhi kewajibannya pada orang tua. Melainkan kewajiban orang tua terhadap anak pun harus dipenuhi.

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh imam bukhori, Rasulullah SAW bersabda:

"Kamu sekalian adalah pemimpin dan kamu akan ditanya tentang kepemimpinanmu. Orang laki-laki (suami) adalah pemimpin dalam keluarganya dan akan ditanya tentang kepemimpinannya. Istri adalah pemimin dalam rumah tagga suaminya dan akan ditanya tentang kepemimpinannya." 

Dalam hadits ini, kewajiban orang tua terhadap anak dalam merawat dan memberikan kasih sayang adalah hal yang patut dilakukan sesuai anjuran Rasulullah SAW.

Kewajiban Orang Tua terhadap Anak dalam Islam Antara lain: 

1. Memberi Anak Air Susu Ibu (ASI)

2. Mendidik Anak dengan Baik

3. Mengajarkan Al-Quran

4. Bersikap Adil terhadap Anak-anaknya

5. Memberi Nafkah dan Makanan yang Halal

6. Menikahkan dengan Calon Suami/Istri yang Baik.

7. Tidak Memarahi Anak dalam Mendidik


Itulah 7 kewajiban orang tua terhadap anak dalam Islam. Semoga kita dapat melaksanakan kewajiban ini dengan baik dan mendorong anak untuk hidup berkeluarga ketika sdh saatnya agar ia terbebas dari kemaksiatan. Amiin

Share:

Total Tayangan Halaman

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Cari Blog Ini

Wikipedia

Hasil penelusuran

Teks

Afdolul ilmi ilmul hal

Translate indonesis

Mengenai Saya

Foto saya
Farichin Hanya seorang Abdi di Al Mubarok Hidayatul mubtadiin siandong

Perilaku Pengamal Syari'at, Tharikat, Hakikat dan Makrifat

Perilaku Pengamal Syari'at, Tharikat, Hakikat dan Makrifat Perilaku seseorang yang berada pada tingkatan syariat, thariqat, hakikat, dan...

Pengikut

Label

Recent Posts

Unordered List

  • Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit.
  • Aliquam tincidunt mauris eu risus.
  • Vestibulum auctor dapibus neque.

Pages

Theme Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.