• This is default featured slide 1 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by NewBloggerThemes.com.

  • This is default featured slide 2 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by NewBloggerThemes.com.

  • This is default featured slide 3 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by NewBloggerThemes.com.

  • This is default featured slide 4 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by NewBloggerThemes.com.

  • This is default featured slide 5 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by NewBloggerThemes.com.

TIPS IMAM FAHRUDDIN AR-RAZI AGAR NASIHAT MUDAH DITERIMA

Ust. Farhan Musa Dalam Pengajian Rutin Kitab Minhajul Abidin Di PonPes Al Mubarok Hidayatul Mubtadiin Siandong


TIPS IMAM FAHRUDDIN AR-RAZI AGAR NASIHAT MUDAH DITERIMA


Banyak orang yang bisa mengutarakan nasihat. Mereka mencoba memberikan jalan terang akan persoalan hidup yang sedang dialami oleh seseorang. Namun perlu diingat bahwa nasihat belum tentu disambut baik oleh orang yang menerimanya.


Perihal masalah ini, Imam Al-Ghozali memberikan komentar dalam Kitab Ayyuhal Walad, di mana ia berpendapat:


اَلنَّصِيْحَةُ سَهْلَةٌ وَالْمُشْكِلُ قَبُوْلُهَا


“Nasihat itu sangat mudah (ketika diungkapkan), sedang menerima nasihat adalah sesuatu yang sangat sulit.”


Pada asalnya, nasihat merupakan suatu hal yang baik. Tetapi seringkali nasihat berubah menjadi rasa pahit, terutama bagi orang yang hatinya diselimuti hawa nafsu yang berlebihan.


Sebaiknya bagi orang yang ingin memberikan nasihat atau saran, harus mengetahui hakikat akan menasihati itu sendiri. Imam Fahruddin Ar-Razi berargumen:


وَحَقِيْقَةُ النُّصْحِ اَلإِرْسَالُ إِلَى الْمَصْلَحَةِ مَعَ خُلُوْصِ النِّيَةِ مِنْ شَوَائِبِ الْمَكْرُوْهِ


“Hakikat menasihati adalah menyampaikan kemaslahatan dengan disertai bersihnya niat dari berbagai hal-hal kotor yang tidak disukai.”[1]


Ini diharapkan agar orang yang menasehati tidak menganggap dirinya lebih tinggi derajatnya dari orang yang dinasehati, juga supaya terhindar dari pikiran-pikiran buruk ketika ia sedang memberikan nasihat. Dengan begitu, orang yang diberi nasihat akan lebih banyak menerima daripada menolaknya.


Artikel ini telah Tayang di Lirboyo.net Dengan Judul "ARGUMEN IMAM FAHRUDDIN AR-RAZI AGAR NASIHAT MUDAH DITERIMA"

Share:

Murid Laksana Emas Permata, Guru Cukup Laksana Timbangan Belaka.

 MEMBELI KERINGAT GURU 

Dalam sebuah diskusi, seorang murid bertanya kepada gurunya, 

Murid : "Jika memang benar para guru adalah orang-orang yang pintar, mengapa bukan para guru yang menjadi pemimpin dunia, pengusaha sukses, dan orang-orang kaya raya itu? 


Gurunya tersenyum, tanpa mengeluarkan sepatah kata pun, ia masuk ke ruangan nya, dan keluar kembali dengan membawa sebuah timbangan. 


Ia meletakkan timbangan tersebut diatas meja, dan  berkata : " Anakku, ini adalah sebuah timbangan, yang biasa digunakan untuk mengukur berat emas dengan kapasitas hingga 5000 gram". 


"Berapa harga emas seberat itu? " 


Murid mengernyitkan keningnya, menghitung dengan kalkulator dan kemudian ia mejawab, 


"Jika harga satu gram emas adalah 800 ribu rupiah, maka 5000 gram akan setara dengan 4 milyard rupiah," 


Guru : "Baik lah anakku, sekarang coba bayangkan seandainya ada seseorang yang datang kepadamu membawa timbangan ini dan ingin menjualnya seharga emas 5000 gram, adakah yang bersedia membelinya?" 


Murid berkata : "Timbangan emas tidak lebih berharga dari emasnya, saya bisa mendapatkan timbangan tersebut dengan harga dibawah dua juta rupiah, mengapa harus membayar sampai 4 milyar?" 


Guru menjawab : *"Nah, anakku, kini kau sudah mendapatkan pelajaran, bahwa kalian para murid, adalah seperti emas, dan kami adalah timbangan akan bobot prestasimu, kalianlah yang seharusnya menjadi perhiasan dunia ini, dan biarkan kami tetap menjadi timbangan yang akurat dan presisi untuk mengukur kadar kemajuanmu. "* 


Guru berkata lagi, "Satu lagi pertanyaanku. Jika ada seseorang datang kepadamu membawa sebongkah berlian ditangan kanannya dan seember keringat di tangan kirinya, kemudian ia berkata : *"Ditangan kiriku ada keringat yang telah aku keluarkan untuk menemukan sebongkah berlian yang ada ditangan kananku ini, tanpa keringat ini tidak akan ada berlian, maka belilah keringat ini dengan harga yang sama dengan harga berlian"* 


"Apakah ada yang mau membeli keringatnya? " 


"Tentu tidak." Ujar guru lagi. 


"Orang hanya akan membeli berliannya dan mengabaikan keringatnya. Biarlah kami, para guru, menjadi keringat itu, dan kalianlah yang menjadi berliannya." 


Sang murid menangis, ia memeluk gurunya dan berkata : "Wahai guru, betapa mulia hati kalian, dan betapa ikhlasnya kalian, terima kasih guru. Kami tidak akan bisa melupakan kalian, karena dalam setiap kemajuan kami, setiap kilau berlian kami, ada tetes keringatmu..." 


Guru berkata : "Biarlah keringat itu menguap, mengangkasa menuju alam hakiki disisi ilahi rabbi, karena hakikat akhirat lebih mulia dari segala pernak-pernik di dunia ini." 


Untuk semua guruku, termasuk guru ngajiku. Terima kasih atas segenap perjuanganmu yang telah mendidikku. Barakallahu....





Share:

Empat Kiat Membangun Rumah Tangga Bahagia Menurut Nabi SAW

https://youtu.be/-3-zi_7IkMk 

Empat Kiat Membangun Rumah Tangga Bahagia Menurut Nabi SAW 




Rumah tangga bahagia adalah dambaan setiap keluarga. Namun, tidak semua pasangan (keluarga) bisa mencapainya. Maka, diperlukan pondasi yang kuat untuk membangun biduk rumah tangga bahagia. 

Ada Empat kiat untuk membentuk keluarga bahagia menurut Rasul SAW, Seperti Hadist nabi yang diriwayatkan oleh Sahabat Ad Dailimi.

 أَرْبَعٌ مِنْ سَعَادَةِ اْلمَرْءِ أَنْ تَكُوْنَ زَوْجَتُهُ صَالِحَةً وَأَوْلاَدُهُ أَبْرَارًا وَخُلَطَائُهُ صًالِحِيْنَ وَأَنْ يَكُوْنَ رِزْقُهُ فِى بَلَدِهِ

Yang Pertama, Istri/Suami yang Baik atau shaleh shalehah. Dalam memilih calon suami/istri jangan hanya dilihat dari ketampanan dan kecantikannya semata. Karena ketampanan dan kecantikan tidak dapat menjamin kebahagiaan rumah tangga. Tetapi pilihlah pasangan yang taat beragama. Insyaallah, kebahagiaan akan kita dapatkan.

Kriteria Suami yang baik adalah Yang Mampu bertanggung jawab atas Perintah Allah SWT serta Mampu Menjalankn Amanah yang dititipkan kepadanya Berupa Anak isteri untuk Diberi Nafkah.

Kriteria wanita shalehah menurut agama, adalah wanita yang taat kepada suami. Mampu menjaga harta dan kehormatannya ketika ditinggalkan suaminya. Bahkan, Rasulullah saw meletakkan ciri wanita yang taat, sebagai kriteria utama. Wanita adalah tiang negara. Bila wanitanya baik, maka baik pula negaranya. Begitu juga sebaliknya seorang ibu yang baik, lebih utama dibandingkan 100 kepala sekolah yang baik.

https://youtu.be/NfbkP05uq44

https://youtu.be/sc7dsIXmMTI

https://youtu.be/kgmO7pCbxc4

Yang kedua, adalah pasangan yang memiliki anak shaleh. Dalam membentuk anak shaleh, saat ini bukan perkara mudah. Membutuhkan energi, pikiran, usaha, dan biaya maupun doa yang cukup dari orang tua. Karena saat ini, lingkungan sekitar anak telah dicemari oleh polusi teknologi dan arus globalisasi yang menggerus nilai-nilai agama, moral dan kearifan sosial.

Anak harus diberi bekal agama yang kuat, untuk menangkal pengaruh buruk tersebut. Satu-satunya alat penangkal yang paling kuat hanyalah agama. Untuk itu, tanamkan nilai – nilai agama sejak kecil. Sehingga kelak anak akan tumbuh dengan sehat.

Ketiga adalah, diperlukan teman dan lingkungan yang alim. Karena pengaruh lingkungan, sangat besar dan dominan dalam menciptakan kebahagiaan rumah tangga. Bila kita tidak jeli memilih lingkungan atau teman, maka kita akan mudah terpengaruh dengan gaya hidup yang materialistis dan hedonisme.

Masyarakat seringkali salah menilai orang, karena hanya dinilai dari harta dan jabatannya yang tinggi. Sementara mereka yang alim, tetapi tidak memiliki kelebihan harta cenderung diabaikan. Sesungguhnya Allah swt melihat hati dan amal kita.

Yang Ke Empat, adalah memiliki pekerjaan yang baik, Seorang suami, harus memiliki pekerjaan (penghasilan) yang baik. ”Tapi upayakan untuk bekerja tidak jauh dari tempat tinggal. 

Demikian Empat kiat Dalam Meraih Rumah tangga yang Bahagia. Semoga Keluarga kita Dijadikan Allah Menjadi keluarga yang Sakinah Mawaddah Warohmah Dan Barokah. Amiin 


https://youtu.be/-3-zi_7IkMk

https://youtu.be/AHLiXCaa0LY


Share:


 https://youtu.be/N-Rw2ldo_xs

Share:

4 KARAKTER WANITA, ANDA TIPE YANG MANA ?

 



4 TIPE KARAKTER WANITA YANG DIABADIKAN DALAM AL QUR`AN

Pertama, tipe wanita dengan kepribadian kuat. Tipe ini diwakili Siti Asiyah, istri Fir'aun. Walaupun berada dalam "cengkeraman" Fir'aun, dia tetap teguh menjaga akidah dan harga dirinya sebagai seorang Muslimah.

Allah SWT mengabadikan doanya dalam Alquran, ''Ya Tuhanku, bangunkanlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam syurga dan selamatkanlah aku dari Fir'aun dan perbuatannya dan selamatkan aku dari kaum yang zalim (QS At Tahrim: 11). 

Kedua, tipe wanita yang berusaha menjaga kesucian dirinya. Tipe kedua ini diwakili Siti Maryam. Dalam surat Maryam ayat 20 disebutkan bahwa Maryam adalah seorang wanita suci yang tidak pernah disentuh seorang lelaki pun.

Karena keutamaan inilah, Allah SWT berkenan mengabadikan namanya menjadi nama salah satu surat dalam Alquran dan menjadikannya ibu dari seorang nabi yang agung yaitu nabiyullh isa As. 

Ketiga, tipe wanita penghasut, penebar fitnah, penggemar gosip, dan sangat buruk hatinya. Dia adalah Hindun, istrinya Abu Lahab. Alquran menjuluki wanita ini sebagai "pembawa kayu bakar" atau wanita penyebar fitnah dan permusuhan. 

Allah SWT berfirman dalam surat Al Lahab, ''Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan sesungguhnya dia akan binasa dan demikian pula istrinya, pembawa kayu bakar yang di lehernya ada tali dari sabut.'' 

Dalam sejarah diceritakan bagaimana "kehebatan" Hindun dalam menyebarkan gosip dan fitnah tentang Rasulullah SAW. 

Hindun pun dikenal sebagai partner terbaik Abu Lahab untuk menghambat dakwah Islam.

Keempat, tipe wanita penggoda. Tipe ini diperankan oleh Siti Zulaikha. 

Petualangan Zulaikha dalam menggoda Yusuf, dijelaskan dalam Alquran Surat Yusuf, ''Dan wanita (Zulaikha) yang Yusuf tinggal di rumahnya, menggoda Yusuf untuk menundukkan dirinya (kepadanya) dan dia menutup pintu-pintu seraya berkata, "Marilah ke sini,"

Walaupun para tokoh yang dikisahkan dalam Alquran tersebut hidup ribuan tahun yang lalu, tapi karakteristik dan sifatnya tetap abadi hingga sekarang.

Ada tipe wanita pejuang yang kokoh keimanannya. Ada tipe wanita yang tegar dalam menjaga kesucian dirinya. Ada tipe wanita penghasut, dan ada pula tipe wanita penggoda.

Semoga Anda Tetap menjadi wanita kebanggaan Semua orang karena akhlak dan budi pekertinya. 

Share:

4 HAL YANG BISA MENAIKKAN DERAJAT SESEORANG

 






4 HAL YANG BISA MENAIKKAN DERAJAT SESEORANG

Menurut KH. Hasan Zamzami Makhrus, Pengasuh Ponpes Al Baqoroh Lirboyo Kediri, Di sela-Sela Kegiatan Pengajiannya Beliau Mengatakan Bahwa; Ada 4 perkara yg menjadikan derajat seseorang itu naik" 

Pertama, orang yg berilmu bisa mengangkat derajatnya naik. Entah itu ilmu syari'at, entah itu ilmu formal. Kalau ilmu syari'at, mulia 'indallah (disisi Allah), dan 'indannas (dimata manusia), tetapi kalau formal hanya mulia 'indannas saja. Sehingga orang yg mencari ilmu, kalau mati akan di catat mati syahid.


Kedua, tatakrama. Tatakrama atau etika itu penting sekali. Dengannya, bisa memuliakan guru, bisa berbaik hati. Bisa berbaik hati dan mengasihi anak kecil, itu penting sekali. Monggo kita mondok mesantren jauh-jauh mencari ilmu syari'at, kita berbuat baik pada teman kita, memuliakan guru-guru kita, semua dengan tatakrama, itu sangat penting sekali.


ketiga, adalah jujur. Ngalor, nggih ngalor, ngidul nggih ngidul. Maksudnya dengan temannya, dengan gurunya, yg jujur. Kalau orang jujur, insya Allah hidupnya bakal enak.


إن الصدق يهدي إلى البر وإن البر يهدي إلى الجنة


"Sesungguhnya kejujuran bisa membuat sampai kepada kebaikan. Dan kebaikan bisa membuat sampai kepada surga." (HR. Bukhari)


Sekarang mencari orang jujur itu sulit, monggo kita biasakan di pondok sejujur mungkin. Insya Allah kalau sudah terbiasa, di masyarakat nanti akan jujur. Jujur hidupnya maka jujur pula pergaulannya.


Keempat, adalah bisa dipercaya. Dititipi barang, bisa dipercaya, dititipi jabatan ya bisa dipercaya. Itu penting sekali. Karena orang kalau tidak bisa dipercaya maka akan berat sekali. Dititipi uang temannya, hilang. Dititipi jabatan malah diselewengkan. Tidak bisa menjaga amanahnya. Kita harus bisa dipercaya, amanah itu penting sekali. Keempat-empatnya ini insya Allah dipondok pesantren diajarkan.


Untung-untungnya anak adalah anak yg berada di pondok pesantren. Sebab di pondok pesantren, insya Allah anaknya mengaji, ibadah, dan insya Allah tidak maksiyat. Dan juga orang tuanya sangatlah beruntung. Untung-untungnya orang tua adalah yg anaknya berada di pondok pesantren. Karena dia nyambut gawe atau bekerja, nafqahi anak untuk mengaji, dan insya Allah barokah.


والذين أمنوا واتبعتهم ذريتهم بإيمانٍ ألحقنا بهم ذريتهم


"Dan orang-orang yg beriman dan yg anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka." (QS. at-Thur : 21)


Besok, diakhirat antara anak dan orang tua dikumpulkan. Seiman tapi syaratnya, kalau orang tuanya islam, anaknya islam, maka dikumpulkan. Bilamana orang tua derajatnya lebih tinggi, maka anaknya akan dikumpulkan dengan orang tuanya. Begitu juga sebaliknya, bila anaknya derajatnya lebih tinggi, maka orang tua akan dikumpulkan dengan anaknya. Disamakan pula dengan dzurriyyah bin nasab (keturunan dengan jalur nasab) yaitu dzurriyyah bissabab. Dzurriyyah bissabab itu seperti antara murid dan guru. Besok di akhirat, antara murid dan guru akan dikumpulkan. Guru dengan guru-gurunya akan dikumpulkan. Sampai kelak dikumpulkan dengan Kanjeng Nabi Saw.


Orang yg paling dekat dengan Kanjeng Nabi Saw adalah orang yg paling banyak membaca sholawat. Kita membaca sholawat itu penting sekali. Karena kelak kita masuk surga kalau tidak mendapatkan syafaat dari Kanjeng Nabi Saw ya tidak bisa. Kita masuk surga bukan karena ibadah kita tetapi karena syafa'ate Kanjeng Nabi Saw (amal ibadah hanya nilai plus). Maka bersholawat itu keutamaannya sangat besar sekali. Kalau kita memperbanyak membaca sholawat akan menyebabkan hati kita menjadi qona'ah, syukur. Wes gak pengen opo-opo. Kita harus punya sifat qona'ah, kalau tidak punya maka tidak akan pernah bersyukur.


Walaupun bukan Kiyai atau alim, kalau mahabbah cinta dengan kiyai, orang alim, insya Allah anak keturunannya nanti akan menjadi orang alim. Pentingnya kita senang, mahabbah cinta dengan orang alim, dengan orang-orang sholeh, dengan harapan anak keturunan kita nanti dijadikan orang alim dan sholeh."




اللهم صل وسلم على سيدنا محمد وعلى آل سيدنا محمد

Share:

4 CIRI ANAK DURHAKA KEPADA ORANG TUA, APA ANDA TERMASUK ?


sumber: Googlepictures.

4 CIRI ANAK YANG DURHAKA KEPADA ORANG TUANYA

Allah SWT berfirman dalam surat Al isra` yang artinya :

Dan Rabb-mu telah memerintahkan kepada manusia jangan lah ia beribadah melainkan hanya kepada-Nya dan henaklah berbuat baik kepada kedua orang tua dengan sebaik – baiknya. Dan jika salah satu dari keduanya atau kedua – duanya telah berusia lanjut disisimu, maka jangan lah katakan kepada keduanya ‘ah/uf’ dan jangan lah kamu membentak keduanya"

Sungguh beruntung seorang anak yang bisa menyayangi kedua orangtuanya. Sebaliknya, celakalah seorang anak yang durhaka kepada keduanya karena tak mampu menghormati apalagi menyayangi ayah dan ibunya.

empat ciri anak yang durhaka kepada orangtuanya adalah :

Pertama, jika orangtuamu harus memilih diam karena takut engkau marah, maka sangat mungkin engkau adalah anak durhaka!

Kedua, jika orangtuamu harus berhati-hati dalam berbicara berbicara denganmu karna takut engkau marah, maka sangat mungkin engkau adalah anak durhaka!

Ketiga, jika orangtuamu takut memberi usulan yang baik untukmu karena takut engkau marah, maka sangat mungkin engkau adalah anak durhaka!

Keempat, jika orangtuamu takut mengungkapkan keinginanmu yang engkau mampu untuk memenuhinya karena takut engkau marah, maka sangat mungkin engkau adalah anak durhaka!

Anda memiliki ciri di atas? Semoga tidak. Nau’dzubillah



Share:

Total Tayangan Halaman

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Cari Blog Ini

Wikipedia

Hasil penelusuran

Teks

Afdolul ilmi ilmul hal

Translate indonesis

Mengenai Saya

Foto saya
Farichin Hanya seorang Abdi di Al Mubarok Hidayatul mubtadiin siandong

Perilaku Pengamal Syari'at, Tharikat, Hakikat dan Makrifat

Perilaku Pengamal Syari'at, Tharikat, Hakikat dan Makrifat Perilaku seseorang yang berada pada tingkatan syariat, thariqat, hakikat, dan...

Pengikut

Label

Recent Posts

Unordered List

  • Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit.
  • Aliquam tincidunt mauris eu risus.
  • Vestibulum auctor dapibus neque.

Pages

Theme Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.